GridFame.id - Rutin minum jus tomat ternyata bisa jadi obat alami.
Jus tomat disebut bisa jadi obat alami cegah penyakit jantung.
Berikut penjelasan obat alami penyakit jantung dengan rutin minum jus tomat.
Penyakit kardiovaskuler atau penyakit jantung menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di dunia.
Penyakit ini bisa menyerang siapa saja dan menyebabkan kematian.
Baca Juga: Murah Meriah! Coba Pakai 5 Obat Alami Ini, Dijamin Karang Gigi Rontok Seketika dan Bau Mulut Hilang
Terlebih pada orang dengan faktor risiko yang tinggi, seperti merokok atau juga karena usia dan faktor genetik.
Untuk itu, semakin bertambahnya usia, penting untuk semakin menjaga keshatan.
Termasuk mencari cara untuk mengurangi risiko kardiovaskular juga semakin penting.
Salah satunya adalah dengan memperhatikan asupan makanan atau minuman yang kita konsumsi.
Tomat merupakan salah satu buah yang mudah ditemui.
Selain disajikan dalam masakan, tomat juga bisa dibuat minuman dengan menjadikannya jus tomat.
Bukan hanya lezat untuk dikonsumsi, tomat ternyata juga kaya manfaat, termasuk untuk penyakit jantung.
Menurut sebuah studi penelitian menjelaskan bagaimana tomat mengandung berbagai senyawa bioaktif, seperti karotenoid, vitamin A, kalsium , dan asam gamma-aminobutyric.
Baca Juga: Ada di Sekitar, Ternyata Bahan-Bahan Dapur Ini Mampu Redakan Rematik Lho!
Kandungan dalam tomat tersebuut yang dapat memainkan peran dalam menjaga kesehatan fisik dan psikologis, termasuk pencegahan penyakit kardiovaskular.
Pendorong utama penyakit kardiovaskular adalah aterosklerosis, yang terjadi ketika plak menumpuk di dalam pembuluh darah.
Seiring berjalannya waktu, plak menjadi lebih sulit, mempersempit arteri.
Aterosklerosis dimulai ketika endotelium, atau permukaan dalam pembuluh darah, mengalami kerusakan.
Kerusakan ini dapat terjadi karena sejumlah alasan, beberapa di antaranya adalah tekanan darah tinggi, diabetes, dan kadar kolesterol dalam darah.
Mengutip dari Medical News Today, para penulis dari studi terbaru yang dipublikasikan serupa studi pada tahun 2015.
Dalam penelitian mereka sebelumnya, para peneliti menyimpulkan bahwa minum jus tomat tanpa garam selama 8 minggu mengurangi kadar trigliserida dalam darah wanita paruh baya.
Trigliserida adalah jenis lemak, kadar lemak yang tinggi ini berkontribusi pada aterosklerosis.
Para ilmuwan mempublikasikan temuan mereka dalam jurnal Food Science & Nutrition.
Tekanan darah mereka secara signifikan lebih rendah setelah 1 tahun mengonsumsi jus tomat.
Baca Juga: Bukan Mitos! Pakai Ramuan Obat Alami dengan Rempah Ajaih Ini Dijamin Batuk Berdahak Sembuh Seketika
Tekanan darah sistolik rata-rata turun dari 141,2 menjadi 137,0 milimeter air raksa (mm Hg).
Juga, tekanan darah diastolik rata-rata turun dari 83,3 menjadi 80,9 mm Hg.
Menurut pedoman American Heart Association (AHA), perubahan tekanan darah ini akan memindahkan peserta rata-rata dari hipertensi tahap 2 ke hipertensi tahap 1.
Efek ini serupa untuk pria dan wanita dan orang-orang dari segala usia.
Para peneliti juga menilai metabolisme glukosa pada 62 peserta dengan toleransi glukosa terganggu yang tidak diobati; namun, tidak ada peningkatan signifikan bagi orang-orang ini.
Baik untuk kesehatan jantung, ada baiknya Anda siapkan waktu setiap hari untuk meminum segelas jus tomat.
Selain itu, mengutip dari Healthy Food Advice, tomat mengandung vitamin A dan C yang bagus untuk kesehatan.
Tomat juga kaya dengan vitamin B6 yang membuatnya sangat baik untuk pencegahan penyakit jantung.
Vitamin ini memiliki kekuatan untuk melakukan ini dengan mengerem homocistine, asam amino yang merusak pembuluh darah dan dengan cara itu menyebabkan beberapa penyakit jantung.
Untungnya minuman alami yang kaya serat ini meningkatkan kadar kolesterol baik dan menurunkan kolesterol jahat, serta semua ini karena niasin yang terkandung dalam tomat.
Baca Juga: Jangan Ditunda-tunda, Segera Atasi Diare Dengan Obat Alami Ini Yang Ampuh Mengatasinya
Artikel ini sudah pernah tayang di Parapuan.co dengan judul Konsumsi Jus Tomat Setiap Hari Disebut Bisa Bantu Cegah Penyakit Jantung, Begini Penjelasannya
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Komentar