GridFame.id - Siapa yang tak kenal dengan sosok Titi Kamal?
Ya, artis yang selalu tampil dengan wajah yang mempesona ini memang terkenal sejak beberapa tahun lalu.
Malang melintang di dunia hiburan menjadikan nama Titi Kamal dikenal oleh banyak orang.
Tak jarang dirinya selalu mebagikan kebahagiaannya di media sosial soal rumah tanggnya dengan Christian Sugiono.
Namun tiba-tiba Titi Kamal membagikan kabar duka karena ditinggal untuk selamanya oleh sosok ini.
Dirinya mengaku dekat dengan sosok ini hingga harus merasa sedih ketika mendengar kabarnya meninggal dunia.
Hal ini diungkapkan oleh Titi Kamal melalui Instagram @titi_kamall yang diunggah pada Selasa, (30/3/2021).
Dalam unggahan tersebut, Titi sengaja mem-posting foto dengan pegawainya dan keluarganya yang sedang liburan.
Namun dirinya harus memberikan kabar duka saat supirnya harus meninggal dunia dan dirinya merasa sedih.
"Innalilahi wa inna ilaihirojiun, ya Allah, masih ga sangka sampai sekarang, Pak Iwan, yg sudah belasan tahun kerja ditempat kami, hari ini menghadap Allah SWT," ujar Titi.
Dirinya mendoakan supaya supirnya tersebut ditempatkan di surga dan terbebas dari siksa neraka.
"Temen2 yg kenal alm, mohon dimaafkan jika ada kesalahan beliau, semoga alm masuk surga, diampuni dosa2nya dan diterima amalnya, husnul khotimah," ucap Titi.
Titi memberikan belasungkawanya kepada keluarga supirnya supaya diberikan ketabahan dan keikhlasan.
"Turut berdukacita sedalam2nya utk keluarga alm, beliau sudah seperti keluarga sendiri. Org yg sangat baik dan penolong," tutur Titi.
Dirinya juga meminta doa kepada netizen untuk mendoakan supirnya yang sudah meninggal dunia.
"Minta doanya ya temen2 online utk kepergian driver saya. Pak Iwan tercinta, masih ga percaya sampai sekarang," kata Titi.
Sampai tidak percaya bahwa perjalanannya di bulan Desember kemarin adalah perjalanan terakhirnya bersama supirnya.
"Ternyata perjalanan Desember kemarin adalah perjalanan terakhir bersama beliau," ungkap Titi.
Source | : | |
Penulis | : | Luqman Ilham |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Komentar