Ditho tidak kemudian menghakimi orang-orang yang akan bercerai dan masih percaya dengan konsep pernikahan yang tradisional.
"Saya tidak menghakimi utk orang bercerai, namun yang saya pelajari kasus2 yang saya temui justru perceraian lah awal dari permasalahan. Mungkin tidak saat itu juga masalahnya muncul, namun bisa jadi 10-20 tahun kemudian setelah kamu menemukan pasangan yang “baru” muncullah permasalahan tersebut.
Saya masih percaya terhadap konsep pernikahan yang tradisional, karena hal tersebut justru membuat kita utk belajar berkompromi dan belajar utk mengalah satu sama lain," ujar Ditho.
Menurut dirinya dalam sebuah pernikahan, sebuah cinta saja tidak cukup untuk bisa mempertahankan keutuhan rumah tangga.
"Ya walaupun umur pernikahan saya baru 6 tahun dan masih sangat amat panjang perjalanan dan kerikil2 yang harus dilalui, namun saya percaya dan yakini bahwa Tujuan pernikahan bukanlah kesempurnaan tapi Tujuan pernikahan adalah pernikahan yang sehat. Tujuan pernikahan bukan hanya untuk di sosial media, Tujuan pernikahan bukan sekedar bertahan juga NAMUN menikmati pernikahan.
Maka dari itu Love is not enough, jadi pernikahan tidak didasari oleh feeling, tapi didasarkan oleh commitment. Kita mau nikmati pernikahan kita? maka kita harus lepaskan ego kita,"
Dirinya mengajak kepada orang-orang yang terlahir dari keluarga yang broken home untuk tetap mempertahankan pernikahan.
"Jadi buat kalian yang lahir dari keluarga broken home juga, ayo gunakan motivasi tersebut utk hal yang positif. Jangan malah menjerumuskan kamu ke dalam hal2 yang negatif bahkan malah membuat kamu jatuh dalam dosa. Karena pernikahan orang tua mu bukan tanggung jawab mu, namun pernikahan mu lah tanggung jawab mu," ungkap Ditho.
Source | : | |
Penulis | : | Luqman Ilham |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar