GridFame.id - Sosok Andre Taulany memang terbilang sudah tidak asing lagi, lantaran wajahnya kerap mewarnai layar kaca.
Bukan hanya dikenal sebagai pelawak yang sukses, namun juga Andre terbilang artis multitalenta karena bisa menyanyi, akting dan kini naik daun menjadi presenter.
Wajah Andre banyak dikenal masyarakat sejak menjadi vokalis band 'Stinky', kemudian merambah ke dunia akting.
Popularitasnya semakin menanjak naik ketika Andre masuk dalam program Opera Van Java (OVJ) Trans7.
Dalam acara tersebut, ia melakoni sebagai wayang bersama Sule, Nunung, Aziz Gagap dan Parto Patrio.
Lawakan mereka membuat acara OVJ sukses sampai raih rating tertinggi pada masanya.
Pernah menjajal profesi yang berbeda, Andre pun diminta Ayu Ting Ting untuk memilih salah satu program yang pernah dibawakan.
Tanpa diduga, Andre Taulany mengaku lebih memilih Ini Talk Show daripada OVJ.
Hal itu terungkap dalam cuplikan video yang diunggah akun Instagram @lambeh_kiss pada Selasa (4/5/2021).
"Ini Talk Show. Ini Talk Show kerjaannya lebih enak, effortnya tuh lebih santai," beber Andre.
Sementara menurutnya, OVJ membutuhkan usaha yang ekstra.
Terutama untuk membangun cerita yang bisa membuat penonton tertawa.
"Kalau OVJ itu kan sketsa komedi, ngelawak terus kan," kata Andre.
Menyinggung soal OVJ, Andre Taulany pun membandingkan konsep acara tersebut yang menurutnya kini telah berbeda.
Andre merasa OVJ sekarang lebih banyak mengandalkan hipnotis daripada komedi.
"Nggak tahu kalau OVJ yang sekarang kan lebih banyak hipnotis. Gue bingung namanya OVJ tapi hipnotis," ujarnya.
Ia juga mengaku lebih nyaman bekerja di Ini Talk Show.
"Lebih enak walaupun ada lawak-lawaknya tapi nggak berat. Terbukti di Ini Talk Show saya 6 tahun, di OVJ cuma 4,5 (tahun)," tukas Andre Taulany.
Artikel ini telah tayang di hype.grid.id dengan judul "Popularitas Andre Taulany Meroket Berkat Lakon Wayangnya di OVJ, Sang Komedian Justru Blak-blakan Kritik Acara yang Besarkan Namanya: Gue Bingung, OVJ tapi Hipnotis"
Source | : | hype.grid.id |
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar