GridFame.id - Ryuji Utomo dan Ariel Tatum sempat jadi pasangan selebriti terpanas pada tahun 2017 lalu.
Namun nasib tak bisa ditolak, hubungan keduanya putus ditengah jalan tanpa sebab yang jelas.
Ryuji Utomo pun sudah menikah dengan presenter olahraga Shabrina Ayu pada 2019 lalu.
Bahkan, Ryuji resmi jadi ayah setelah Shabrina melahirkan putri pertama mereka pada Februari 2020 lalu.
Sang mantan terindah sudah jadi ayah, terdengar desas-desus Ariel Tatum segera menikah dengan seorang pengusaha batu bara.
Kabar ini mencuat setelah percapakan antara Ariel Tatum dan sosok ini bocor di media sosial.
Sosok calon suami Ariel Tatum
Kabar pernikahan Ariel Tatum mencuat pertama ketika akun gosip @mak_lamis membagikan postingan obrolan di DM.
Seorang warganet menanyakan kebenaran Ariel Tatum sedang berpacaran dengan pengusaha batu bara bernama Joe.
"Kak maaf nih gak sopan mau tanya....pacar Joe anak owner PT. Kideco Jaya Agung (batubara)?" tanya warganet.
"Ya. Calon suami saya," balas Ariel Tatum singkat.
Sosok Joe yang dimaksud pun tidak jelas.
Namun yang pasti, PT. Kideco Jaya Agung memang benar adalah perusaahan tambang batu bara yang berlokasi di Kab. Paser, Kalimantan Timur.
Klarifikasi Ariel Tatum soal kabar pernikahan
Ariel Tatum sendiri akhirnya memberikan jawabannya atas gosip soal dirinya yang memiliki kekasih pengusaha batu bara.
Ia menjawab dengan tegas bahwa ia sedang tidak memiliki kekasih.
"Aku sedang tidak berpacaran dengan siapapun. Stop sebarkan berita palsu tentang saya," tulis Ariel Tatum dalam Instagram Story.
Pada Juli 2020, Ariel menjadi tamu di salah satu video kanal YouTube Billy Syahputra.
"Ariel udah punya pasangan belum sih?" tanya Billy.
"Bagiku hubungan itu sebuah hal serius, aku gak main-main, sepertinya aku merasa belum siap melakukan hubungan yang serius," ujar Ariel Tatum.
Artikel ini telah tayang di Tribun Solo dengan judul: Ariel Tatum Akhirnya Beri Tanggapan Atas Kabar Soal Dirinya Punya Calon Suami Pengusaha Batu Bara
Source | : | Tribun Solo |
Penulis | : | Sera B |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar