"Menyimpan semuanya dengan rapi, memilih untuk diam, kemudian menumpahkannya kepada Sang Pemilik langit dan bumi, dikala kami terlelap dengan mimpi mimpi kami,"
"Ya, betul. Nampaknya kemarin ada sedikit permainan di pengadilan. Begitulah, manusia. Barangkali, waktu 15 tahun belum cukup untuk menyiksamu, mungkin beliau masih perlu waktu untuk merasa puas," terang Ghaza.
"Namun, maaf. Sudah cukup. Sudah cukup sampai sini permainannya. 5 Juni 2020, lusa adalah tepat satu tahun setelah engkau dicerai. Dan, sampai detik ini engkau digantung, dipermainkan. Maaf, saya tak bisa diam," pungkasnya.
Di saat anak-anaknya sigap pasang badan, Teh Ninih ternyata sempat menyinggung soal kehilangan seseorang yang berharga dalam hidup.
Dilansir dari Nova.ID, Teh Ninih sempat mengunggah rekaman suara berjudul Ketika Diuji dengan Kehilangan yang membahas surat Al Baqarah ayat 155.
"Ada pertanyaan dari seseorang yang kehilangan anak.
Ini berarti ujian iman seseorang. Firman Allah di surat Al Baqarah itu. Untuk membaca Innalillah itu lebih berat daripada praktek.
Makna Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, kalau dipahami betul, maka kita akan jadi orang yang enggak marah dengan apa yang Allah ujikan kepada kita.
Walaupun itu (Kita kehilangan) orang yang kita cintai, orang yang kita cintai itu bisa anak, harta, pasangan.
Tiba-tiba enggak ada angin enggak ada hujan, kok meninggal, itu kan Allah yang atur," jelas Teh Ninih.
View this post on Instagram
Source | : | |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar