Sebelumnya varian alfa atau B117 banyak ditemukan di negara ratu Elizabeth ini.
Namun kini dilaporkan 90 persen telah didominasi varian Delta.
"Mengapa Delta lebih menular? Karena varian ini memiliki mutasi yang membantunya menyebar sekaligus menghindari sistem imunitas secara parsial," ujar Ketua Satuan Gugus Tugas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Zubairi Djoerban seperti dikutip dari akun twitternya, Kamis (17/6/2021).
Terkait gejala yang ditimbulkan varian ini Zubairi memaparkan, ada bukti studi yang menunjukkan kalau gejala varian ini memiliki perbedaan dengan varian sebelumnya.
Jika sebelumnya gejala umum dirasakan seperti demam, batuk, dan kehilangan penciuman.
Namun jika terpapar varian Delta atau yang baru, maka gejalanya lebih banyak sakit kepala, tenggorokan dan pilek. Seperti kena flu berat.
Source | : | Tribun News |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar