GridFame.id - Sejak Ikatan Cinta tayang, nama Arya Saloka makin populer di kalangan pecinta sinetron tanah air.
Namun tak banyak yang tahu bahwa Arya Saloka meniti karir di dunia hiburan cukup lama.
Pemeran Aldebaran itu sempat bermain di film "Menunggu Pagi" yang tayang pada 2018 lalu.
Dalam film tersebut, Arya Saloka terlibat adegan ciuman bibir dengan sang lawan main, Aurelie Moeremans.
Ketika membuka sesi Q&A di Instagram Story (7/7/2021), warganet pun kembali menyinggung adegan ciuman panas Aurelie bersama suami Putri Anne itu.
Aurelie pun jawab soal kabar terlibat cinta lokasi (cinlok) dengan Arya Saloka.
Aurelie Moeremans cinlok dengan Arya Saloka?
Awalnya, seorang warganet menanyakan pengalaman pertama kali bertemu Arya Saloka.
"Kak Aurel pertama kali ketemu sama kak Arya dimana? Kepo banget dah aku," tanya netizen tersebut.
Aurelie menjawab Ia bertemu Arya Saloka pertama kali pembuatan film Menunggu Pagi pada tahun 2018.
"Kalau enggak salah pertama kali ketemu tuh pas persiapan film Menunggu Pagi deh," jawab Aurelie.
Selanjutnya, Aurelie klarifikasi kabar cinlok dengan suami Putri Anne itu.
"Pernah cinlok nggak sama ka Arya ka?" tanya netizen lain.
"Ya enggak lahhh," kata Aurelie tegas.
Sensasi ciuman dengan Arya Saloka
Aktris 27 tahun itu pun blak-blakan curhat soal adegan ciuman dengan Arya Saloka.
"Aku sih enggak grogi. malah terasa aneh gitu," jelas Aurelie.
Aurelie malahan memuji sikap Arya Saloka yang sangat profesional ketika beradegan ciuman dengannya.
"Jadi kan ada satu adegan dimana aku kissing lumayan lama, rasanya aneh, tapi kayak bener-bener profesional banget gitu." tambahnya.
Saking profesionalnya, Aurelie merasa lucu berciuman dengan sang lawan main.
"Arya juga profesional banget jadi seru dan lucu aja."
"Terus setelah ciuman kita kayak tos-tosan gitu, udah. Terus kita nonton kayak aneh enggak ya," bebernya.
Artikel ini telah tayang di Banjarmasin Post dengan judul: Keanehan Ciuman Arya Saloka Diungkap Aurelie Moeremans, Bandingkan Amanda Manopo di Ikatan Cinta
Source | : | Banjarmasin Post |
Penulis | : | Sera B |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar