Menurut Prof Yuwono vaksin itu hanya untuk orang yang tidak punya penyakit.
"Vaksin itu hukumnya wajib, jadi bisa diwakilkan. Ini saya blak-blakan karena saya sudah diskusi dengan ketua tim yang ditunjuk presiden untuk masalah vaksin ini," kata Prof Yuwono yang juga merupakan seorang ulama atau ustaz.
Diwakilkan dalam artian di sini adalah, yang memiliki penyakit tidak wajib untuk disuntik vaksin. Vaksin wajib hanya untuk orang yang tidak memiliki penyakit.
Lebih lanjut Prof Yuwono menjelaskan, bahwa varian delta ini lebih lincah atau lebih mudah untuk menginfeksi. Lalu lebih tahan terhadap enzim protease
"Enzim protease ini yang digunakan tubuh untuk menghancurkan kuman atau virus, kalau ada nempel di tubuh kita. Jadi kalau yang varian beta ini dia lebih tahan," ungkapnya.
Masih kata Prof Yuwono, bisanya kalau bukan varian delta, begitu nempel dihancurkan oleh enzim protease. Tapi kalau varian delta, dia nggak hancur. Oleh karena itu disebut tahan terhadap antibodi.
"Lalu tahan terhadap imunitas alami yang dimiliki manusia. Karena itu relatif bisa dijumpai pada anak-anak. Kalau selama ini anak-anak lebih tahan terhadap Covid-19 , tapi untuk varian delta ini anak-anak juga lebih mudah terinfeksi," ungkapnya.
Oleh sebab itu, Prof Yuwono mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan imunitas dengan cukup makan, cukup gerak, dan pikiran yang positif.
Baca Juga: Jangan Sampai Ketinggalan! Segera Daftarkan Vaksinasi Covid-19 Massal dari PMI! Begini Caranya
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar