"Dia bilang sakit usus, aku rasa sih kanker usus, tapi dia nggak mau cerita. Cuma, dia bilang ada pengobatan rutin, di Surabaya. Ada masalah sama ususnya," kata Ageng Kiwi seperti dikutip dari Tribunnews.com.
Kakak kandung Misye, Winarsih juga membenarkan Agus begitu terpukul atas kepergian sang istri tercintanya.
"Iya benar. Ini saya baru mau ke Surabaya. Sakitnya sejak Mbak (Misye) enggak ada. Parahnya setengah bulan lalu," ujar Winarsih, ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (12/4/2016) seperti dikutip dari Kompas.com.
"Kalau informasi dari adiknya, infeksi usus. Sakit ususnya sudah lama. Setelah Mbak Misye meninggal, ya berubahnya gitu, kayak orang kebingungan," jelas Winarsih.
Agus Leo memang begitu terpukul saat Misye meninggal, apalagi saat itu ia tak ada di sisi sang istri di detik-detik terakhirnya.
"Sebelum meninggal, dia nanya, ‘Pah mobil sudah dijual belum? Buat biaya?’ Cuma saat itu aku enggak bawa ATM, mestinya aku bohong ya bilang saja sudah biar dia enggak banyak pikiran," kata Agus.
"Dia itu sudah enggak bisa nahan sakit. Kemarin saya ke Kediri, tiga hari lalu. Dia enggak tahu kalau saya mau kesana, dia bilang naik apa?" kenang Agus.
"Bawa mobil, bukan macet pajaknya? Kata dia ‘hati-hati ya’. Cuma itu saja, terakhir bilang, ‘mau pulang dulu ya Ma, mau ke Jakarta sebentar, nanti balik lagi’. Padahal Sabtu mau kesana, eh, sudah enggak keburu," jelasnya menahan kesedihan.
Begitu merasa kehilangan, Agus sampai tak henti meminta maaf karena tak menjaga Misye di waktu terakhirnya.
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com,Banjarmasinpost.co.id |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar