"Masuk hari kedua-ketiga saya letakan peci di kepala nih macam ditusuk jarum," ujarnya.
Hari keempat dan kelima, indera penciuman UAS tak bisa mencium parfum dan durian.
"Abis itu hari keempat kelima saya cium parfum enggak ada baunya, saya beli durian, saya colek enggak ada baunya lagi," ujarnya.
Setelah itu, UAS menulis surat wasiat untuk putranya, Mizyan Haziq Abdillah lantaran di hari ke-7 dan ke-8 nafas UAS sudah ngos-ngosan.
"Saya tulis surat, saya tulis pesan untuk Haziq , jangan kau ke dukun, jangan kau berzinah, jangan pacaran, jangan kau buat dosa, kalau abis solat kau ajak anak istrimu kirim aku fatihah, karena hari ketujuh kedelapan itu napas sudah ngos-ngosan siap mati waktu itu," ujarnya.
Ia menyangka hidupnya tak lama lagi.
"Saya waktu itu sudah sangka mau mati,"imbuhnya.
Namun UAS terus berusaha sembuh dengan meminum madu dan vitamin.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Miya Dinata |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar