GridFame.id - Sosok presenter yang kini merambah di dunia tarik suara, Enzy storia dikenal sebagai pribadi yang ceria.
Namun ternyata di balik senyumnya, Enzy menyimpan derita berjuang melawan penyakit yang cukup langka.
Enzy dinyatakan menderita penyakit autoimun.
Presenter yang kerap bersama Hesti Purwadinata, Vincent dan Desta ini mengaku penyakit tersebut sudah diderita sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).
Awalnya kondisi Enzy tersebut disembunyikan, namun belakangan ia mulai berani terbuka menceritakan perjuangannya.
Hal itu dibagikan Enzy kepada Mikha Tambayong yang diunggah melalui kanal YouTube Mikha Tambayong belum lama ini, dikutip dari Tribunnews, Minggu (18/7/2021)
Enzy mengaku awalnya ia tak menyangka jika dirinya menderita autoimun.
Ia bahkan sempat merahasiakan penyakitnya tersebut dari sang ibunda.
"Awalnya 2009 tuh gue ngerasa kaki gue bengkak di tumit sebelah kiri terus kayak jari-jari gue ngilu, gue kira gejalanya itu mirip banget sama orang asam urat," ujar Enzy Storia.
Ia juga sempat mengira kalau kakinya keseleo.
"Gue sempet diurut, ternyata diurut sama tukang urut di rumah nggak ngaruh."
"Selain kaki gue bengkak, badan gue ngedrop kayak orang mau DBD. Badan gue demam, ya demam-demam meriang gitu, keringat dingin," kata Enzy.
Merasakan ada yang tidak beres dengan badannya, namun Enzy masih enggan bercerita ke orangtuanya.
Enzy terpaksa merahasiakan hal itu karena tak ingin membuat ibunya khawatir dengan kondisi kesehatannya.
"Gue nahan-nahan sampai 2-3 bulan kok badan gue makin ngilu-ngilu segala macam."
"Terus sampai akhirnya kena ke sendi-sendi gue segala macam. Tiba-tiba dari kaki bengkak terus di tangan gue ruam merah gitu kalau dipegang sakit," ungkapnya.
Baca Juga: Inalillahi, Artis Senior Anwar Fuady Bawa Kabar Duka, Meriam Bellina: Jangan Main-main Sama Covid!
Bahkan Enzy juga merasakan badannya kaku, tidak bisa bergerak setiap bangun tidur.
Sampai akhirnya ia diajak oleh orangtua temannya untuk memeriksakan kondisinya ke rumah sakit.
Dokter yang ia temui pun mengungkap kalau Enzy mengalami gejala autoimun.
Enzy awalnya sempat bingung terkait penyakit tersebut.
"Gue bingung banget, apaan tuh, kok namanya keren amat. Nggak ngerti gue," kata Enzy.
Ia pun penasaran dengan penyakit tersebut dan bertanya terkait obat yang bisa menyembuhkannya.
“Dokter bilang ini enggak ada obatnya, ini hanya bisa diredakan, caranya kamu harus minum obat anti-inflamasi, just it. Sama jaga pola makan,” ujar Enzy.
"Sampai akhirnya gue minum obat selama 1,5 tahun. Sehari itu 12 butir. Gue minum obat itu setiap hari," imbuhnya.
Tanpa ia sadari, rupanya obat tersebut berpengaruh terhadap lambungnya.
"Jadi kayak efeknya gue jadi kena lambung parah. Gue emang udah punya sakit maag. Ternyata obat itu tuh keras banget," ujar Enzy.
Sampai ada titik terendah, Enzy merasa lelah terus menerus mengkonsumsi obat.
Ia pun pasrah dan berdoa kepada Tuhan agar diberi kesembuhan.
"Gue mendapatkan menurut gue mukjizat juga Mik."
"Karena gue udah capek banget minum obat. Badan gue itu udah kayak nggak enak banget minum obat itu," aku Enzy.
Baca Juga: Inalillahi Wainailaihi Rojiun Artis Senior Anwar Fuady Bawa Kabar Duka
Mengenal Penyakit Autoimun dan Gejala serta Penyebabnya
Dikutip dari Kompas.com, Gejala penyakit autoimun terkadang mirip atau seperti masalah kesehatan umum lainnya.
Salah satunya badan mudah lelah walaupun tidak banyak aktivitas, atau kerap tidak enak badan. Sebelum mengulas ciri-ciri penyakit autoimun yang perlu diwaspadai, kenali dulu apa itu penyakit autoimun.
Melansir Johns Hopkins Medicine, penyakit autoimun adalah kondisi saat sistem kekebalan tubuh tidak dapat membedakan sel tubuh yang sehat dan sel asing. Akibatnya, sel kekebalan tubuh keliru menyerang sel normal.
Terdapat lebih dari 80 jenis penyakit autoimun yang menyerang berbagai bagian tubuh. Jenis penyakit autoimun yang paling umum di antaranya rheumatoid arthritis, psoriasis, lupus, sampai penyakit tiroid.
Penyakit ini kebanyakan menyerang wanita. Para peneliti hingga kini belum bisa menyimpulkan dengan pasti apa penyebab penyakit autoimun.
Tapi, ada beberapa faktor risiko yang meningkatkan peluang seseorang terserang penyakit autoimun, di antaranya:
1. Faktor genetika atau keturunan dari keluarga
2. Kelebihan berat badan
3. Merokok dan terpapar asap rokok
4. Efek samping obat tertentu
Setiap jenis penyakit autoimun umumnya memiliki tanda atau gejala yang spesifik. Namun, ada beberapa gejala penyakit autoimun yang umum dirasakan para pengidapnya.
Berikut beberapa di antaranya: Kulit ruam, gatal, atau kemerahan Melansir FindMeCure, penyakit autoimun ditandai dengan peradangan di tubuh.
Indikator peradangan bisa terlihat dari perubahan kondisi di kulit. Di antaranya ruam, kemerahan, gatal, atau munculnya bercak tanpa sebab jelas.
Kendati tidak semua masalah kulit terkait dengan penyakit autoimun, Anda perlu waspada jika tiba-tiba tekstur kulit berubah, warna kulit berubah, kulit jadi bersisik, atau bengkak.
Mudah lelah, Ciri-ciri penyakit autoimun lainnya yakni badan mudah lelah, bahkan setelah bangun dari tidur selama delapan atau sembilan jam.
Lelah fisik dan mental terkadang bisa muncul karena anemia atau penyakit peradangan kronis lainnya. Peradangan kronis merupakan gejala penyakit autoimun yang tak boleh disepelekan karena bisa berdampak fatal.
Berat badan naik turun tanpa sebab jelas, perubahan berat badan umumnya dipengaruhi pola makan serta olahraga tertentu.
Tapi, Anda patut curiga apabila berat badan naik atau turun tanpa sebab jelas.
Beberapa penyakit autoimun ditandai dengan berat badan turun atau naik drastis.
Berat badan yang naik dan turun tanpa perubahan pola makan atau aktivitas fisik biasanya dipengaruhi gangguan metabolisme. Penyakit autoimun hipotiroid misalkan, bisa membuat penderita mengalami kenaikan berat badan cepat meskipun pola makan dan aktivitas fisiknya sama.
Nyeri otot atau sendi Nyeri otot atau sendi juga bisa jadi ciri-ciri penyakit autoimun yang perlu diwaspadai. Nyeri otot atau sendi bisa muncul saat sistem kekebalan tubuh terganggu.
Waspadai jika Anda mengalami masalah kesehatan ini padahal tidak baru mengerjakan aktivitas fisik atau olahraga berat. Beberapa penyakit autoimun yang ditandai dengan gejala nyeri otot dan sendi antara lain rheumatoid arthritis, hashimoto, hipotiroid, sampai lupus.
Gangguan saluran pencernaan Gangguan saluran pencernaan seperti sakit perut, kram, kembung, dan diare merupakan masalah kesehatan yang umum.
Terkadang, gangguan saluran pencernaan juga bisa jadi tanda penyakit autoimun. Kondisi ini dipengaruhi masalah peradangan karena kurangnya mikroflora di saluran pencernaan.
Penyakit autoimun umumnya tak mudah didketahui kecuai ada gejala khusus yang menonjol. Tapi, masalah kesehatan ini bisa dideteksi lewat tes darah dan antibodi.
Semakin dini penyakit dideteksi, semakin mudah penyakit ditangani dan kerusakan tubuh bisa diminimalkan.
Jika ada gejala penyakit autoimun di atas, ditambah ada anggota keluarga yang mengidap penyakit autoimun, segera lakukan pemeriksaan ke dokter.
Penulis | : | Miya Dinata |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar