GridFame.id – Artis sinetron Indosiar Shirin Safira kini tengah jadi perbincangan publik.
Pasalnya, Shirin diketahui menjadi pelakor rumah tangga orang.
Hal tersebut terungkap saat video TikTok tentang kisah perselingkuhan seorang suami dengan salah satu artis sinetron yang tak lain adalah Shirin Safira.
Artis yang kerap lakoni peran pelakor dalam sinetron ini diketahui sudah menjalin hubungan dengan suami orang selama 6 bulan lamanya.
Tak butuh waktu lama, video curhatan tersebut dihujani komentar dari warganet.
Akun sosial media Shirin Safira pun ikut menjadi sasaran.
Namun, Shirin Safira sepertinya tak menunjukkan penyesalan.
Artis sinetron ini justru membagikan instagram story yang membuat warganet makin meradang.
“Asik followers ig sama viewers story naik drastic (emoji). Manfaatin ah buat open endorse biar kaya orang-orang wkwkw,” tulis Shirin Safira pada keterangan Instagram story.
Sementara itu, kolom komentar di akun Instagram Shirin Safira saat ini tengah dibatasi.
Hal tersebut diduga karena banyaknya komentar-komentar dari warganet usai video tiktok tentang perselingkuhannya tersebar.
Shirin Safira Pernah Tersandung Kasus Penipuan 2M
Dilansir dari Tribunnews.com, Shirin Safira pernah terlibat kasus penipuan senilai 2M pada pertengahan tahun 2016 lalu.
Diketahui, ada seratus orang yang mengaku tertipu ulah manis Shirin dan Saira Jihan. Saira adalah kakak kandung Shirin.
Umi Basuki (32), salah satu korban dugaan penipuan itu, menceritakan, total kerugian para korban mencapai Rp 2 milliar.
Dalam laporan polisi, Umi mengadukan Saira sebagai pihak terlapor.
“Saira menyebarkan tawaran paket tur ke Jepang dengan harga murah di media sosial di awal April 2015,” kata Umi dikutip dari Tribunnews.com
Model penawaran tur adalah, setiap calon peserta hanya perlu membayar Rp 12,5 juta untuk bisa jalan-jalan di tiga kota di Jepang selama sepekan. Pembayarannya pun bisa dilakukan dengan cicilan.
“Itu sudah termasuk biaya akomodasi, kecuali makan dan tiket pesawat pulang-pergi Jakarta-Jepang,” kata Umi.
Masih dilansir dari Tribunnews.com, setiap korban memesan paket tur murah dan meriah tadi di waktu terpisah.
Ada yang mulai memesan sejak April 2015, ada pula Desember 2015
Saira membagi waktu keberangkatan tur ke Jepang di bulan berbeda untuk beberapa kelompok.
Ada yang berangkat Selasa (5/4/2016), ada pula yang berangkat 6 Mei 2016.
Kecurigaan terjadinya penipuan menguat setelah pemberangkatan tur ke Jepang yang semestinya dilakukan Selasa kemarin dibatalkan tanpa ada pemberitahuan.
Para korban lalu saling berbincang lewat situs Kaskus.
Dari obrolan itu, para korban yang diwakili Umi melaporkan kasus tersebut ke polisi.
Source | : | Instagram,tribunnew.com |
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar