GridFame.id - Iwan Fals sempat merasakan pedih yang mendalam di hatinya.
Beberapa bulan lalu, Iwan Fals terlihat mengenang kembali sosok tercinta yang telah meninggalkannya.
Kepergiannya pada tahun 1997, bahkan sempat menghebohkan masyarakat.
Penyabab meninggalnya pun sempat dirahasiakan saat itu.
Setelah berpuluh tahun, terungkap jika sosok tercinta Iwan Fals itu meninggal gegara penyakit ini.
Baca Juga: Iwan Fals Ikut Komentari Soal Beda Mudik & Pulang Kampung: 'Wah, Presiden Kesrimpet Kali!'
Sosok tersebut ialah anak pertamanya Galang Rambu Anarki.
Ia meninggal dunia pada tanggal 25 April 1997.
Dahulu sempat santer terdengar kabar jika Galang Rambu Anarki meninggal dunia akibat overdosis.
Sempat disembunyikan, Iwan Fals pun mengungkapkan penyabab dibalik meninggalnya sang anak.
Iwan Fals mengatakan jika sang anak memang pernah mencoba barang-barang terlarang itu namun ia langsung menjauhinya.
“Nah banyak pertanyaan apakah dia (Galang) meninggal karena overdosis, itu juga kan. Enggak (meninggal karena obat-obat terlarang)” kata Iwan Fals dikutip Kompas.com dalam acara ‘Ngalor Ngidulnya’, Kamis (25/3/2021).
“Bahwa pernah mencoba hal-hal begitu, tapi setelah dicoba dan dia enggak suka, ‘aku penting udah tahu Pa, enggak enak’. Dia enggak suka, jadi enggak benar,” tutur Iwan Fals.
Iwan Fals menceritakan Galang bermasalah dengan pernapasannya. Penyakit itu yang menyebabkan Galang meninggal di usia 15 tahun.
“Dia hanya lemah di pernapasan, takdirnya,” ujar Iwan Fals.
Namun, sebelum meninggal dunia, Galang sempat memastikan jika ia ingin menjadi musisi.
“Tapi sebelum meninggal, dia (Galang) memastikan dirinya sebagai musisi, oke saya izinkan. ‘Kenapa mau bermusik?’ ‘ya aku senang aja musik’, padahal saya enggak ngajarin dia main musik gitu,” imbuh Iwan Fals.
Ia juga ingin menikah dan mendedikasihkan hidupnya penuh kepada dunia musik.
“Dia ingin menikah. ‘Gimana hidupnya’, ‘dari musik Pak’, ‘lho kenapa kamu enggak mau nerusin sekolah’, ‘enggak mau sekolah’ ” tutur Iwan Fals lagi menirukan percakapan dengan Galang.
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar