GridFame.id – Setelah pernikahan Alvin Faiz dan Henny Rahman heboh diperbincangkan, Zikri Daulay ikut menjadi sorotan.
Meski ia dan Henny Rahman sudah resmi bercerai sejak bulan Maret lalu, namun keduanya masih dikait-kaitkan hingga saat ini.
Bahkan, beberapa waktu lalu media sosial Zikri dibanjiri doa dan dukungan.
Padahal, Zikri sendiri mengatakan bahwa dirinya sudah move on dan mengikhlaskan sang istri ke pelukan sahabatnya, Alvin Faiz.
Menurut penelusuran GridFame.id, Zikri juga mengaku bahwa saat ini ia sedang fokus bekerja dan mengurus anak.
Namun, baru-baru ini Zikri Daulay mengungkap fakta yang cukup mengejutkan terkait perceraiannya dengan sang mantan istri.
Dibeberkan lewat podcast di kanal YouTube Atta Halilintar, Zikri membuat mengaku sempat terpuruk lantaran bercerai dengan Henny Rahman.
Bagaimana tidak, keduanya diketahui telah menjalin hubungan sejak di bangku kuliah.
Hal ini menjadi pukulan yang sangat keras untuk Zikri Daulay.
Bahkan, ia sempat merasa terpuruk hingga menderita sakit yang cukup serius.
“Sampe vertigo bro, sebulan,” ungkap Zikri Daulay, dikutip GridFame.id (21/8/2021) pada YouTube AH.
“Vertigo kan ngeri banget ya, gue nggak pernah kena seumur hidup, pas kena tuh yaudah, mungkin iya (karena setres),” lanjut Zikri Daulay.
Lebih lanjut, Zikri mengungkapkan bahwa vertigo yang ia alami lantaran terlalu stres memikirkan permasalahannya kala itu.
Namun, setelah ia bebas dari keterpurukan dan stresnya, ia masih merasakan pusing hebat.
Bahkan Zikri sampai mendatangi dokter syaraf untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, namun nihil.
“Udah ke dokter juga nggak ditemuin bro, di dokter syaraf dokter telinga waktu itu,” jelas Zikri Daulay.
Setelah mencari tahu lebih lanjut, Zikri menemukan fakta bahwa sakit yang ia derita berasal dari alam bawah sadarnya.
“Cari tahu lebih dalem lagi ada yang bilang alam bawah sadar kali ya, jadi walaupun kita ngerasa happy, alam bawah sadar kita bilang enggak,” lanjut Zikri Daulay.
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar