GridFame.id - Pasangan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah kini tengah diselimuti bahagia.
Usai mengalami keguguran, kini Aurel Hermansyah kembali mengandung.
Diketahui kandungan Aurel Hermansyah sudah memasuki usia 4 bulan.
Yang artinya beberapa bulan lagi Atta dan Aurel akan memiliki buah hati.
Terlebih, kini hubungannya dengan sang ibu kandung berangsur membaik.
Namun, di tengah kebahagiaan tersebut, Atta Halilintar mendadak geram lantaran ada oknum yang menyumpahi calon buah hatinya lahir cacat.
Atta menanggapi hal itu saat di depan awak media dalam kanal YouTube Intens Investigasi, pada Sabtu (3/9/2021).
Mulanya, Atta Halilintar mengaku jika dirinya belum mengetahui sosok oknum yang bertindak jahat itu.
"Belum lihat aku ya, saya baru tahu ya.
Kalo memang ngomongnya nggak bener menurut saya ini salah, ini melanggar juga ya," terang Atta Halilintar.
Saat mendengar jika anaknya disumpahi terlahir cacat, Atta membeberkan bahwa itu justru membahayakan dirinya sendiri.
"Itu bahaya, maksud saya bahaya untuk dia," sambungnya.
Oknum tersebut menyumpahi demikian karena masalah utang ibunda Atta yang disebut belum dibayar.
Menantu Anang Hermansyah ini menegaskan bahwa orangtuanya tak mengajari dirinya untuk berutang sejak kecil.
"Saya dari kecil diajarin jangan berutang, saya gak punya utang, itu bahaya sih.
Kita belum mau ngomong sekarang sih, nanti ada saatnya," ungkapnya.
Atta juga menyerahkan permasalahan itu pada Sang Kuasa.
Ia juga masih mempelajari lebih lagi terkait tudingan yang diterimanya.
"Pokoknya kaya gitu-gitu kan biasanya ngomong enggak baik tentang orang lain, apalagi saya yang enggak tahu apa-apa.
Pasti nanti hukum Tuhan juga, lihat juga lah apa yang dilakukan saya gitu.
Tapi kalau dari hukum dunianya, kita masih harus mempelajari lebih dalam sih," pungkas Atta Halilintar.
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul Anak Aurel Hermansyah Disumpahi Terlahir Cacat, Atta Halilintar Bereaksi: Itu Bahaya untuk Dianya
Source | : | TribunStyle.com |
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar