Hal ini disebabkan karena pewarna tersebut masih melekat pada serat-serat pakaian yang kita beli.
Selain pewarna sintetis, ada pula bahan kimia lain yang mungkin terdapat pada baju baru. Diantaranya Chromium IV yang sering ditemukan pada bahan kulit dan wol. Bahan kimia ini dapat menyebabkan kontak dermatitis.
Ada juga DMF yang digunakan untuk mencegah jamur dan produk pakaian. Apabila tidak dibersihkan, DMF bisa menyebabkan eksim yang sulit diobati.
Produksi tektil biasanya menggunakan pewarna dispersi dan pewarna azo. Keduanya dapat menyebabkan alergi dan ruam jika tidak dibersihkan terlebih dahulu.
Dalam produksi pakaian, formalin juga digunakan untuk proses finishing kain. Paparan rendah zat ini dapat mengiritasi mata, hidung, tenggorokan.
Bahkan, formalin bisa menyebabkan alergi yang mempengaruhi kulit dan paru-paru.
Source | : | Parapuan |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar