GridFame.id - Telur rebus belakangan menjadi menu diet yang menjanjikan.
Bagaimana tidak? Hanya dengan rutin mengonsumsi telur rebus, berat badan akan berkurang secara cepat.
Biasanya, orang-orang akan mengganti menu makanan sehari-hari dengan telur rebus.
Sudah banyak pelaku diet yang membuktikan keampuhan telur rebus.
Tak tanggun-tanggung, menurut pencipta diet, pola makan rendah karbohidrat dan rendah kalori ini dapat membantu kita menurunkan hingga 11 kilogram hanya dalam 2 minggu.
Namun, apakah diet telur rebus ini aman untuk tubuh?
Sebetulnya, diet telur rebus aman-aman saja bagi tubuh jika pelaku diet bijak dalam mengonsumsumsinya.
Perlu digarisbawahi, diet telur ini hanya dimaksudkan untuk diikuti selama beberapa minggu pada suatu waktu.
Setelah itu, masa transisi direkomendasikan untuk membantu memudahkan kembali ke pola makan biasa
Hal tersebut berarti diet telur rebus tak bisa dilakukan dalam jangka panjang.
Sebab, dikutip dari Health Line, apabila diet telur rebus dilakukan terus-menerus akan memberi efek samping yang justru lebih mengerikan.
Apa saja? Simak sampai habis.
1. Malnutrisi
Meski protein telur meningkatkan kerja metabolisme, tubuh tetap perlu nutrisi seimbang lainnya dari karbohidrat, serat, vitamin, dan mineral yang tidak sepenuhnya ada di telur.
Apabila tubuh kekurangan nutrisi penting, efeknya justru lebih serius karena fungsi tubuh jadi bekerja tidak maksimal, kurang berenergi, dan menghambat kegiatan sehari-hari.
Diet tinggi protein serta rendah karbohidrat juga bisa menyebabkan ketosis. Kondisi ini terjadi ketika tubuh kekurangan karbohidrat untuk dibakar menjadi energi.
2. Berat badan naik turun 'yoyo'
Penurunan berat badan yang cepat dan ekstrem umumnya memicu berat badan naik-turun tak menentu alias 'yoyo'.
Berat badan memang turun cepat, tapi kondisi ini tidak akan bertahan lama. Sebab yang hilang bukan lemak melainkan cairan tubuh.
Berdasarkan anjuran Kemenkes, berat badan turun secara normal yaitu 0,5-1 kg per minggu, dan bukan dalam hitungan minggu bisa drastis lebih dari 1 kg kecuali menderita penyakit serius.
3. Meningkatkan kolesterol
Ketika menjalani diet ini, konsumsi telur akan lebih banyak dari biasanya, sehingga khawatir memicu lonjakan kolesterol dan berisiko pada penyakit kardiovaskular.
Terutama bagi yang memiliki riwayat alergi, tidak disarankan mengikuti diet telur karena bisa menimbulkan reaksi seperti ruam kulit, biduran, mual, gatal, hingga gangguan pencernaan.
Artikel ini telah tayang di GridHealth.ID dengan judul Diet Telur Rebus Berat Badan Berkurang Cepat, Waspadai 3 Risiko Ini
Source | : | GridHealth.ID |
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar