Bukan hanya itu, mencoba menghentikan konsumsi antibiotik sebelum masa pengobatan selesai juga bisa meningkatkan risiko bakteri yang kebal terhadap pengobatan di masa yang akan datang.
Dengan begitu bakteri yang seharusnya mati akan bisa hidup dan berkembang biak dalam tubuh dengan membawa kekebalan dari obat antibiotik.
Kondisi tersebut biasa disebut dengan resistensi antibiotik. Bakteri dapat berubah dan beradaptasi sehingga tidak lagi terpengaruh oleh antibiotik.
Melansir dari NHS, setiap bakteri yang bertahan dari pengobatan antibiotik dapat berkembang biak dan menularkan sifat resistensinya.
Beberapa bakteri juga dapat menstransfer sifat tahan obat mereka ke bakteri lain seakan mereka saling membantu untuk bertahan hidup.
Efek resistensi antibiotik ini yang dapat menimbulkan bahaya bagi tubuh.
Salah satunya penderita bisa mengalami penyakit sejenis yang lebih parah dari sebelumnya, penyembuhan sakit yang lebih lama, maupun penyakit yang sulit disembuhkan.
Terpisah, Kementerian Kesehatan juga menyebut, resistensi antibiotik dapat menyebabkan proses pengobatan jadi lebih panjang, memicu infeksi serius yang berujung kegagalan organ, hingga kematian.
Maka dari itu, pastikan Anda menghabiskan seluruh obat antibiotik yang direseokan oleh dokter, bahkan setelah gejala sakit mulai mereda.
***
Source | : | Mayo Clinic,medical news today,kompas,NHS |
Penulis | : | Nabilah Hermawati |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar