GridFame.id- Singapura melaporan adanya efek samping dari vaksin Covid-19 CoronaVac.
Otoritas Ilmu Kesehatan (HSA) Singapura menerima aduan sekitar 90 laporan efek samping serius dari vaksin Sinovac.
90 laporan dugaan efek samping muncul usai disuntik vaksin Sinovac-CoronaVac.
Dari laporan yang terkumpul tersebut, lima diantaranya melaporkan adanya efek samping serius.
Melansir dari Channel News Asia (24/9/2021), ada beberapa efek samping serius yang dilaporkan pasca menerima vaksin Sinovac.
Adapun efek samping tersebut terdiri dari reaksi alergi virus, vertigo, telinga berdenging, anafilaksis, hingga kelumpuhan wajah (bell’s palsy).
Baca Juga: Tak Perlu Panik Jika Alami Alergi Vaksin mRNA! Ahli Sebut Aman Untuk Melanjutkan Dosis Selanjutnya
Penyebab kelumpuhan wajah (bell’s palsy) adalah peradangan saraf wajah dan merupakan kondisi yang menyebabkan kelemahan sementara atau kelumpuhan otot-otot wajah.
Dikutip Mayo Clinic penyebab bell’s palsy belum diketahi secara pasti. Namun, kondisi ini diyakini terjadi karena adanya pembengkakakn dan peradangan syaraf yang mengontrol otot-otot di salah satu sisi wajah.
Bukan hanya itu, kondisi tersebut juga bisa terjadi karena infeksi virus.
Sedangkan anafilaksis adalah reaksi alergi yang jarang dan berpotensi mengancam jiwa yang bisa terjadi setelah divaksinasi.
Pada sumber yang sama, akhir Agustus lalu, sudah lebih dari 168.400 dosis vaksin Sinovac telah diberikan kepada penduduk di Singapura.
Menurut HSA, suatu kejadian buruk diklasifikasikan sebagai serius ketika kejadian itu mengakibatkan rawat inap atau perpanjangan masa tinggal di rumah sakit.
Baca Juga: Belum Diizinkan Vaksinasi Covid-19 Akibat Komorbid? Simak Cara Dapatkan Surat Keterangan dari Dokter
Kejadian tersebut mengakibatkan penyakit yang mengancam jiwa atau kematian, mengakibatkan cacat lahir atau merupaka masalah medis yang penting.
“Secara keseluruhan, efek sampingnya yang serius akibat vaksin Sinova ini akan terus diamati usai divaksinasi,” ujar HSA.
Mengenal vaksin Sinovac
Sinovac adalah vaksin pertama kali yang digunakan di Indonesia untuk mengantisipasi warganya dalam menekan laju penyebaran virus Covid-19.
Seperti dikutip dari Kompas, vaksin Sinovac sebenarnya bernama CoronaVac.
Vaksin ini dibuat di China dan dikembangkan perusahaan swasta bernama Sinovac. Singkatnya, CoronaVac bekerja dengan mengajarkan sistem kekebalan untuk membuat antibodi yang dapat melawan virus Corona SARS-CoV-2.
Baca Juga: Hoaks! Beberapa Mitos Vaksin Covid-19 dari Ubah DNA hingga Sebabkan Mandul, Berikut Penjelasan Ahli
Antibodi yang terbentuk ini kemudian menempel pada protein virus yang disebut spike protein.
Untuk membuat CoronaVac, para peneliti mulai dengan pengambilan sampel virus Covid-19 dari pasien di China, Inggris, Italia, Spanyol dan Swiss.
Dari hasil penelitian tersebut, akhirnya satu sampel dari China menjadi dasar pembuatan vaksin CoronaVac.
Di Indonesia sendiri sejauh ini peserta vaksinasi yang mlakukan vaksinasi dengan Sinovac hanya mengeluhkan efek sampung ringan hingga sedang.
Data tersebut diambil berdasar hasil uji klinik fase 3 yang pernah dilakukan di kota Bandung.
Berikut efek samping Sinovac di Indonesia menurut BPOM diantaranya; nyeri, iritasi, pembengkakan, nyeri otot hingga demam.
Baca Juga: Jangan Asal Minum! Ini Dia Kondisi yang Diperbolehkan Konsumsi Obat Setelah Vaksin Covid-19
***
Source | : | kompas,cnalifestyle |
Penulis | : | Nabilah Hermawati |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar