"Total dana yang telah disalurkan hingga saat ini per-24 September, sebesar Rp4.911.200.000.000 (Rp4,9 Triliun), yang terdiri dari rekening existing Bank Himbara dan burekol," ujarnya.
Ditegaskan Indah Anggoro Putri, dalam penyaluran BSU selama ini, juga ditemukan berbagai permasalahan.
Yakni yang pertama, komunikasi antar Bank di kantor pusat dan kantor cabang yang tidak sinkron.
Sehingga mengakibatkan proses aktivasi tak bisa dilakukan secara cepat.
"Kedua, terbatasnya sumber daya Bank dalam pelayanan aktivasi rekening baru secara kolektif," katanya.
Baca Juga: Pemilik Rekening Bank Himbara Siapkan Dompet Segera! BLT Subsidi Gaji Telah Cair ke 4,6 Juta Pekerja! Cek Penerima Melalui Link Ini
Ketiga, gagal salur untuk rekening eksisting meski telah dilakukan verifikasi dan validasi oleh bank sebelum ditetapkan sebagai penerima BSU oleh KPA.
Keempat, kurangnya diseminasi Bank kepada pekerja penerima BSU mengenai mekanisme penyaluran BSU.
Kelima, perusahaan menolak menerima dana BSU untuk pekerja karena kurangnya sosialisasi kriteria penerima BSU.
"Keenam, lemahnya koordinasi dan sosialisasi antara BPJS TK Pusat dengan kantor cabang dan BPJS TK dengan Bank Himbara dalam pelaksanaan penyaluran BSU," ujar Dirjen Indah.
Artikel Ini Telah Tayang Sebelumnya di Surya.co.id dengan Judul "Waspadai Info Hoax Pencairan BLT BPJS Ketenagakerjaan yang Viral di WhatsApp (WA), ini Kata Kemnaker"
Source | : | Surya.co.id |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar