GridFame.id - Kehidupan biduan dangdut Aty Kodong bak melesat dalam semalam.
Sebelum terkenal, Aty Kodong berasal dari keluarga tak mampu yang bermukim di Desa Lowa, Kab. Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.
Kondisi ekonomi keluarga pun diperparah dengan ayah Aty Kodong yang meninggal ketika Ia masih kecil.
Pedangdut dengan nama asli Nur Aty itu pun curhat sering konsumsi nasi campur garam saja karena saking tak punya uang.
"Waktu itu pernah hanya makan siang dan tidak makan malam."
"Bahkan saya dan keluarga pernah makan nasi dicampur garam," kata Aty, mengutip Kompas.com, Sabtu (5/9/2020).
Semasa kecil, Aty Kodong tinggal di gubuk reyot
Sebelum jadi kontestan D'Academy, Aty kerap manggung antar kampung. Upahnya hanya Rp. 10 ribu.
Hanya bermodalkan bakat, Aty Kodong curhat hanya membawa uang Rp. 200 ribu saat berangkat ke Jakarta untuk audisi.
"Saya cuma mengantongi uang Rp 200 ribu untuk sewa bus dari Selayar ke Makassar. Untung tiket pesawat ditanggung Indosiar," ujarnya.
Perjuangannya pun membuahkan hasil. Aty Kodong menang juara 2 kontes D'Academy 1 pada 2014.
Aty Kodong pun mendadak jadi jutawan setelah menag kompetisi dan jadi biduan ibukota.
Kini huni rumah bak istana, gubuk reyot tempat tinggal Aty Kodong pun jadi sorotan.
Nasib gubuk reyot tempat tinggal Aty Kodong sebelum terkenal
Sebelum terkenal, Aty Kodong tinggal di gubuk reyot yang hanya berdinding papan terletak di Desa Lowa, Sulawesi Selatan.
Kini jadi biduan ibu kota, Aty Kodong pun pindah ke rumah besar tingkat di Makassar, Sulsel.
Bahkan toilet di rumah baru sang biduan dirancang mewah berbentuk layaknya singgasana.
Tak hanya pindah ke rumah mewah, Aty Kodong pun punya sederet mobil mewah hasil upah manggung.
Rumah baru Aty Kodong pun dikelilingi taman luas nan asri, tempat Ia dan keluarga bencengkrama.
Dengan dinding bernuansa putih, Aty melengkapi ruang tamunya dengan sofa yang mewah.
Aty Kodong sukses, nasib keluarga terdongkrak
Selain rumah mewah dan mobil, Aty Kodong juga membuka kafe dan restoran di Selayar kampung halamannya.
Tak hanya itu, Ia juga dirikan usaha kecil berupa toko kosmetik.
Tentunya, keluarga kecipratan nikmat atas kesuksesan Aty Kodong menjadi penyanyi dangdut.
Kakak bekerja di Rumah Sakit Umum Makassar sementara adik kerja di cafe miliknya.
Kini Aty, hanya sesekali menyambangi tanah kelahirannya. Ia kembali jika 12 karyawannya di resto akan menerima upah.
Aty juga berencana akan membangun rumah di Tongke-tongke, Desa Lowa Selayar.
Source | : | Grid Hot,KOMPAS.com |
Penulis | : | Sera B |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar