Solusi Jika Pembelian Pelatihan Bermasalah
Dalam mengikuti semua pelatihan, tidak semua peserta dapat memilih pelatihan dengan lancar.
Beberapa peserta mungkin memiliki jaringan internet yang kurang stabil, salah memasukkan Nomor Kartu Prakerja dan OTP, atau belum mendapatkan dana pelatihan.
Jika kamu telah memastikan semua data telah benar, namun masih mengalami masalah, kamu bisa menghubungi customer service dari mitra Platform Digital di bawah ini:
1. Bukalapak: 021-508 13333
2. Mau Belajar Apa: +62 811 8807 172 (WhatsApp)
3. Pijar Mahir: +62 821 1111 3630 (WhatsApp)
4. Pintaria: www.pintaria.com
5. Sekolahmu: +62 813 1579 2171 (WhatsApp)
6. Sisnaker: 021-508 16000
7. Tokopedia: www.tokopedia.com/help
Perlu diketahui, semua penerima Kartu Prakerja wajib melakukan pembelian pelatihan sebelum masa kadaluarsa dana Prakerja.
Dana Kartu Prakerja akan ditarik kembali apabila kamu tidak melakukan pembelian pelatihan sesuai batas akhir yang diberikan Prakerja.
Kemudian, semua pelatihan yang telah dipilih wajib diselesaikan sesuai jangka waktu dari lembaga pelatihan yang diikuti.
Peserta dapat mengikuti dua pelatihan, namun hanya dapat dilakukan secara berurutan yaitu dengan menyelesaikan pelatihan pertama terlebih dahulu.
Kamu tidak bisa mengganti pelatihan yang sudah dibeli meskipun belum kamu ikuti. Kamu harus mengikuti pelatihan tersebut sampai selesai.
Sehingga, kamu harus menyelesaikan pelatihan pertamamu dan mendapatkan sertifikat dari platform yang kamu ikuti.
Ingat, setelah kamu menyelesaikan pelatihan pertama serta telah memberikan rating dan review pada Platform yang kamu ikuti, pihak Prakerja akan memberikan dana insentif sebagai biaya mencari kerja.
Dana tersebut akan dikirim melalui rekening bank atau e-wallet milikmu yang sudah disambungkan dengan akun Prakerja.
Artikel Ini Telah Tayang Sebelumnya di Tribunnews.com dengan Judul "Hari Ini Batas Akhir Beli Pelatihan Pertama di www.prakerja.go.id bagi Prakerja Gelombang 19"
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar