GridFame.id - Permasalahan rumah tangga Dhena Devanka dan Ijonk Frizzy semakin memanas.
Baik Dhena maupun Ijonk kini tengah berlomba-lomba membuktikan kebenaran menurut mereka masing-masing.
Belum lama ini, pihak Ijonk mengunggah foto yang memperlihatkan Dhena tengah melakukan tindak kekerasan.
Namun, bukti tersebut ditentang keras oleh Dhena Devanka.
Kini, Dhena malah membeberkan fakta terbaru soal Ijonk Frizzy yang meminta agar kasus ini ditutup.
Wah, kenapa ya?
Belakangan pihak Ijonk Frizzy gencar membuktikan Dhena Devanka melakukan tindak kekerasan terhadap Ijonk.
Bahkan, paman Ijonk tak segan memperlihatkan bukti foto Dhena yang tengah menendang Ijonk hingga mengancamnya dengan barbel.
Namun, pihak Dhena mengatakan bahwa hal tersebut merupakan tindakan yang dilakukan lantaran panik.
Dhena Devanka sendiri kini tak banyak bertindak lantaran menunggu proses hukum yang berlaku.
Bak merasa di posisi yang merugikan, Ijonk Frizzy ternyata sempat meminta Dhena Devanka untuk menghentikan kasusunya dengan alasan anak.
“Kita (Dhena dan Ijonk) kan hanya chat ya, dia bilang 'Yasudah lah, kita tutup buku, kita fokus ke anak-anak'," terang Dhena Devanka, dikutip GridFame.id dari kanal YouTube Cumi Cumi.
Namun, Dhena telanjur tak terima lantaran Ijonk menyebarkan foto seolah-olah ia sedang diserang.
Menurut Dhena, ia harus membereskan hal ini terlebih dahulu.
“Wah nggak bisa gitu dong, masa setelah kamu (Ijonk) keluarin foto gitu presscon, udah presscon di-posting lagi, ini semua akun gosip kayaknya posting foto saya nih, saya bilang 'Oh, saya nggak bisa nih (tutup kasus),” lanjut Dhena Devanka.
Lebih lanjut Dhena mengatakan jika Ijonk meminta agar Dhena memikirkan masa depan anak-anak jika ia tetap melanjutkan kasus ini.
“Pada saat dia ngeluarin foto itu (foto Dhena tendang Ijonk), emang dia nggak mikirin anak-anak? Betul nggak? Yaudah, gitu aja sih," lanjut Dhena.
Kini pihak Dhena Devanka hanya menunggu proses hukum yang telah berjalan.
Mereka juga berdoa agar hukum ditegakkan seadil-adilnya.
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar