Mirza Muttaqien meengatakan, capaian ini juga menjadi kejutan bagi tim. Sebab, awalnya cabor selam kolam hanya menyasar 12 medali, mengingat PON dilaksanakan dalam suasana pandemi.
Lebih mengejutkan lagi nomor-nomor yang diperlombakan banyak disesuaikan dengan nomor pada kejuaraan dunia.
Kejutan lain di persaingan cabor selam kolam juga berhasil memecahkan rekor baru PON dan nasional, di antaranya juga dipecahkan oleh wakil Jatim.
Antara lain rekor 400 meter surface putri yang dicetak wakil Jawa Timur, Vania Elvira Elent Ramadani, yang mencatatkan waktu 3 menit 29,07 detik, mengalahkan rekor Angeline Soegianto 3 menit 30,16 detik pada PON XIX Jawa Barat lalu.
Lalu, dua wakil Jatim di nomor 50 m surface kolam putra dan putri yang masing-masing memecahkan rekor baru.
Anggoro Tamtomo memegang rekor baru 15,77 di putra serta Angeline Soegianto dengan 19,54 yang mengalahkan rekornya sendiri di PON XVII Kalimantan.
Margaretha Herawati asal Papua dan Dhrya Nazhira dari Jawa Barat juga menorehkan rekor baru dengan catatan waktu 22,90 detik pada final selam kolam nomor 50 meter bifins putri.
Catatan tersebut diklaim sebagai rekor baru di ajang PON. Sementara itu, ini peruolehan medali PON XX PAPUA 2021 terupdate dilansir dd
Berikut Peringkat 10 Besar klasemen sementara daftar perolehan medali PON XX Papua 2021:
1. Jawa Barat : 60 Emas, 55 Perak, 61 Perunggu (Total 176 Medali)
2. Jawa Timur: 55 Emas, 43 Perak, 40 Perunggu (Total 138 Medali)
3. DKI Jakarta : 54 Emas, 47 Perak, 56 Perunggu (Total 157 Medali)
4. Papua : 52 Emas, 25 Perak, 47 Perunggu (Total 124 Medali)
5. Jawa Tengah : 18 Emas, 27 Perak, 30 Perunggu (Total 75 Medali)
6. Bali : 14 Emas, 8 Perak, 19 Perunggu (Total 41 Medali)
7. Riau : 10 Emas, 13 Perak, 10 Perunggu (Total 33 Medali)
8. Kalimantan Timur : 6 Emas, 17 Perak, 23 Perunggu (Total 46 Medali)
9. Sumatera Utara : 6 Emas, 10 Perak, 9 Perunggu (Total 25 Medali)
10. Banten : 5 Emas, 9 Perak, 17 perunggu (Total 31 Medali)
Source | : | Kompas,Tribunnews.com |
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar