Tantangan dan intervensi yang bervariasi
Pengalaman setiap orang sangat bervariasi berdasarkan lokasi, budaya, dan pengalaman mereka, yang semuanya harus dipertimbangkan saat memperluas perawatan kesehatan mental.
"Setiap budaya masyarakat memiliki kebiasaan, nilai, dan norma komunitasnya sendiri yang unik," kata koordinator proyek untuk organisasi Project HOPE, Rawan Hamadeh.
"Sangat penting bahwa kesehatan mental didekati dengan cara yang mengutamakan budaya dan adat istiadat setempat, serta menawarkan perawatan kesehatan mental dengan cara yang kompeten secara budaya," tutur dia.
Hamadeh juga menambahkan, poin yang perlu dipertimbangkan termasuk:
• Tingkat stigma dalam mencari layanan kesehatan mental.
• Aksesibilitas ke layanan kesehatan mental berkualitas tinggi.
• Banyaknya teknik penyembuhan alternatif.
• Spiritualitas dan ritual keagamaan.
• Ada atau tidak adanya mekanisme dukungan keluarga atau sosial.
• Frekuensi kekerasan berbasis gender.
Baca Juga: Tak Perlu Obat Mahal, Nyatanya Air Rebusan Daun Kelapa Ampuh Atasi Tekanan Darah Tinggi, Begini Penjelasannya
Pandemi global dapat berdampak buruk pada kesehatan mental sebagian besar individu di seluruh dunia.
Tetapi keadaan, stresor tambahan, dan dukungan yang mereka terima dari pengalaman yang dibagikan secara luas ini akan berbeda.
"Kesehatan mental itu unik karena kita merasakan dampak dari peristiwa lokal dan global," kata Hoffmann.
"Kami merasakan dampak langsung dari peristiwa yang terjadi di komunitas kami, tetapi tantangan kesehatan mental juga dapat dipicu dengan melihat peristiwa traumatis merugikan komunitas lain di seluruh dunia," imbuh dia.
Artikel Ini Telah Tayang Sebelumnya di Kompas.com dengan Judul "Hari Kesehatan Mental Sedunia dan Pentingnya Akses Layanan yang Merata"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar