GridFame.id - Siapa yang tak kenal Atta Halilintar?
Nama Atta Halilintar dikenal sebagai YouTuber kondang dengan puluhan ribu subscriber.
Bersama keluarganya, Gen Halilintar, lelaki yang kini berstatus sebagai suami Aurel Hermansyah itu mampu meraup penghasilan fantastis.
Bahkan ia bisa meraup keuntungan mulai dari ratusan hingga miliaran rupiah dari YouTube.
Sayangnya tak banyak yang tahu bahwa dibalik kesuksesannya Atta Halilintar memiliki masa lalu pilu.
Ia sampai nyaris memutuskan untuk mengakhiri hidup.
Apa yang sebenarnya terjadi?
Dilansir dari YouTube AH yang diunggah pada (29/10/2021), Atta mengungkap fakta pilu di masa lalunya.
Diakui Atta meski dirinya dikenal sebagai YouTuber kondang dengan jutaan subscriber, hidupnya tak selalu bahagia.
Bahkan ia pernah merasa depresi berat sampai terpikir untuk mengakhiri hidup.
“Pernah aku empat tahun lalu kena masalah kayak mau bunuh diri, saking stresnya,” ujar Atta Halilintar.
Atta mengatakan saat itu berbagai masalah datang bersamaan hingga dirinya kehabisan cara untuk mengatasinya sendiri.
"Soalnya masalahnya dateng bersamaan. Masalah di sosmed, di hidup, itu bareng semua. Tapi parah juga,"jelasnya.
Merasa dunianya seakan runtuh seketika, kesehatan mental Atta Halilintar pun terganggu.
Namun setelah sadar keinginannya mengakhiri hidup salah, Atta pun menyesal.
"Tapi aku menyesal. Aku nggak mau lagi ngomong gitu. Tapi aku merasa tekanan itu kek orang gila, itu aku sebulan nggak upload video," ucap Atta.
Atta mengatakan saat itu ia memikirkan nasib orang-orang terdekatnya yang terkena imbas dari masalahnya.
Bahkan keluarga dan orangtuanya pun ikut dibanjiri hujatan netizen meski tak bersalah.
“Karena kalau saat orang belum tahu kita, bebannya ya kita sendiri," ucap Atta.
"Tapi ini bebannya ke masyarakat, keluarga, orang-orang deket aku sampai mau bunuh diri,” jelas Atta.
“Nih aku cerita sampai sampai merinding, aku takut, menggigil sampai gak bisa tidur 3 hari,” pungkas Atta Halilintar.
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar