Tribunnews.com mengutip sari tulisan dari Pritasari, SKM, MSc., Pemerhati Gizi dari Politeknik Kesehatan Jakarta, Andi Sumardi, Ahli Gizi, UPT Puskesmas Ciawi, Bogor dan Ir. Hindah Muaris, ahli Teknologi Pangan, gizi dan kuliner dari IPB yang dilansir Tabloid Nakita.
Yuk simak penjelasannya.
Upaya ini tentu tidak mendidik. Bukankah pada akhirnya tujuan pemberian makan adalah anak kelak dapat mengonsumsi makanan padat seperti halnya kita?
Bila makanan selalu diblender, risikonya anak jadi mengemut makanan.
Proses makan yang diharapkan selesai dalam 30 menit justru jadi 2 jam.
Makan yang harusnya bisa satu mangkuk hanya berhasil tiga sendok. Alhasil, bila hal ini terus berlanjut anak jadi kurang gizi.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Dampak Buruk Pada Bayi Jika Makanannya Diblender"
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar