GridFame.id - Seledri selama ini kerap dijadikan tambahan pada berbagai macam hidangan.
Seperti soto, bakso, nasi kuning, hingga mie.
Sayangnya, kebanyakan orang tak menyukai sayuran satu ini.
Padahal, sayuran yang kerap disingkirkan ini bisa mengobati berbagai penyakit, lho.
Caranya cukup dengan memgonsumsi seledri sebelum tidur.
Kok bisa? Simak informasi selengkapnya!
Diketahui, akar dan daunnya mengandung asparagin asam amino dan juga tirosin, karoten, asam nikotinat, zat mikro, minyak atsiri.
Seledri juga kaya akan vitamin B (tiamin, ribloflavin), vitamin K, E, provitamin A dan asam askrobat.
Selain zat mineral, seledri mengandung kolin dan protein.
Anda bisa merasakan berbagai manfaat menakjubkan seledri ini jika mengonsumsi malam hari dan begini cara menggunakannya.
Tekanan darah
Makan mentah, seledri utuh untuk mengurangi tekanan darah tinggi dan bertindak sebagai obat untuk hati.
Rematik, asam urat, nyeri persendian
Ambil 1 sendok makan akar seledri segar, tuangkan 2 gelas air mendidih dan seduh selama 4 jam dalam wadah yang tertutup rapat.
Campurkan 2 sendok makan jahe segar dan minum 2-4 kali sehari 30 menit sebelum makan.
Insomnia
Ambil 1/8 cangkir akar seledri dan tuangkan ke dalam 4 cangkir air dingin dan rebuslah selama 8 jam lalu tiriskan.
Anda harus minum 1 sendok teh obat ini, 3 kali sehari.
Kanker
Seledri mengandung flavanoid yang dikenal sebagai luteolin yang menunda pembentukan sel kanker payudara, dan menghambat pertumbuhan sel kanker terutama pada kasus pankreas dan kanker kolorektal.
Selain itu, Anda harus tahu bahwa semakin gelap warna seledri, semakin kuat rasanya
Anda harus mengukus seledri untuk efek terbaik karena dengan cara ini, Anda akan berhasil mempertahankan rasa aslinya dan sampai 99% nutrisinya.
Nutrisi ini juga akan lebih baik bila diawetkan.
Anda bisa memotongnya selagi masih segar dan menyimpannya di lemari es.
Artikel ini telah tayang di Nakita.id dengan judul 7 Alasan Luar Biasa Mengapa Harus Mulai Makan Seledri di Malam Hari
Source | : | Nakita.ID |
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar