GridFame.id- Penyakit tifoid tidak boleh disepelekan, karena bisa berujung fatal hingga merenggut nyawa seseorang.
Dikutip dari Boldsky, demam tifoid merupakan demam enterik (terjadi atau berhubungan dengan usus) yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi.
Tifoid adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhii. Bakteri ini bisa menyebar melalui makanan, air, atau ditularkan melalui feses dari orang yang terinfeksi.
Demam tifoid ini termasuk infeksi bakteri yang bisa menyebar ke seluruh tubuh dan memengaruhi banyak organ.
Selain itu, infeksi bakteri ini juga bisa ditularkan dari orang yang telah terinfeksi. Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius yang berakibat fatal, jika tanpa perawatan yang tepat.
Bakteri penyebab utama demam tifoid berasal dari genus Salmonella, yakni Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi.
Kedua salmonella tifoid ini diketahui menyebabkan komplikasi gastrointestinal yang serius pada manusia saat tertelan, sedangkan salmonella non-tifoid terbatas pada gastroenteritis dan tidak menyebabkan gejala yang parah.
Di Indonesia sendiri demam tifoid akrab dengan nama tipes. Penyakit ini tidak boleh disepelakan karena ia bisa menular apalagi jika penderita tak segera dapat pengobatan antivirus.
Sebabkan kematian
Suzy Maria Sp.PD,KAI, Dokter Spesialis Penyakit Dalam penyakit yang diinfeksis melalui saluran cerna ini bisa ditandai dengan gejala ringan, berat, maupun tanpa gejala.
“Nanti dia membuat gejala, bisa ada diare, atau bisa jadi sulit buang air besar (BAB), sakit perut, kemudian dia akan masuk ke aliran darah sehingga terjadilah demam,” ujarnya.
“Jadi masuknya lewat saluran cerna dulu tetapi gejalanya bisa satu badan,” sambung Suzy.
Sementara pada gejala berat demam tifoid bisa menimbulkan komplikasi yang menyebabkan kebocoran di saluran cerna seseorang.
“Jadi bocor di ususnya atau bisa juga menyebabkan zat-zat racun sampai ke otak, orangnya jadi gak sadar,” tutunya.
Parahnya gejala berat tifoid yang tidak tertangani dengan baik bisa berdampak lebih jauh hingga sebabkan kematian.
“Kalau seandainya pengobatannya tidak kuat ya komplikasinya bisa sangat fatal dan bisa sampai kematian dan faktanya ada jadi bukan hanya teori, tercatat juga di Indonesia ada kematian akibat komplikasi tifoid,” lanjut Suzy.
Pencegahan demam tifoid
Cara mencegah penyakit menular melalui makanan yang pertama adalah dengan menjaga kebersihan diri sendiri.
"Kalau yang namanya pencegahan penyakit itu ada yang spesifik dan ada yang tidak spesifik," kata Suzy.
"Untuk yang tidak spesifik ini kita menerapkan standar kesehatan. Jadi protokol higienenya kita, kalau misalnya sebagai orang yang menyiapkan makanan tentu harus menjaga kebersihan tangannya," pungkasnya.
Kedua, memastikan masakan yang disantap benar-benar matang. Makanan yang dikonsumsi harus berasal dari bahan makanan segar yang berkualitas.
Selain itu, penyimpanan bahan makanan yang mentah dan makanan yang sudah matang harus dipisahkan.
Suzy menuturkan, semua makanan yang akan dikonsumsi harus benar-benar sudah matang. Setidaknya, hidangan tersebut sudah dimasak dengan suhu minimum 70 derajat Celsius.
Ketiga, jangan lupa untuk melakukan vaksinasi. Dirinya mengungkap selain menjaga protokol kebersihan dan kesehatan, vaksinasi juga sangat penting sebagai langkah optimal dalam pencegahan demam.
Source | : | Boldsky,kompas |
Penulis | : | Nabilah Hermawati |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar