GridFame.id - Baru beberapa hari menikah, Ria Ricis dan Teuku Ryan banjir hujatan.
Pasangan yang menikah pada Jumat (22/11/2021) ini dituding permainkan acara sakral siraman.
Biasanya, serangkaian acara pernikahan dilakukan dengan tenang dan sakral, tapi tidak pada acara siraman Ria Risic beberapa waktu lalu.
Sebagaimana diketahui, acara siraman Ria Ricis memang terkesan meriah dan ceria lantaran Ria Ricis banyak tertawa dan bercanda.
Sampai-sampai, adik Oki Setiana Dewi tersebut banjir hujatan.
Namun, Ria Ricis dan Teuku Ryan beberkan alasan yang cukup menyayat hati.
Ria Ricis belum lama ini membeberkan komentar pedas dari netizen di acara siramannya beberapa waktu lalu.
Dikatakan oleh Ria Ricis banyak yang menghujat dirinya lantaran menghilangkan kesakralan acara.
Pasalnya dalam acara tersebut, Ria Ricis terlihat banyak tertawa ceria.
"Sebetulnya di acara siraman itu aku begitu happy sampai orang-orang pada komen
'Ini sih enggak sakral karena happy banget dan lain-lain'," ujar Ria Ricis, dikutip GridFame.id dari kanal YouTube Trans TV Official.
Namun di balik sikapnya yang dinilai tak wajar tersebut tersimpan luka yang mendalam.
Sebagaimana diketahui, ayah Ria Ricis meninggal dunia tak lama sebelum sang anak bungsu menemukan kekasih hatinya.
Sebelum meninggal dunia, sang ayah sempat berharap bisa mendampingi momen sakral Ria Ricis.
"Sebenarnya itu karena aku menutupi kesedihan itu, karena siraman yang nyiram harusnya papa, yang gendong papa," tambahnya.
Kesedihan tersebut makin berlipat-lipat lantaran kakak sulungnya, Oki Setiana Dewi tak datang ke acara tersebut.
Diketahui, suamu Oki Setiana Dewi mengalami hal yang tak mengenakkan.
"Ditambah kakak sulungku enggak datang karena suaminya sakit
Jadi memang itu cerianya menutupi yang sedih-sedihnya," jelas Ria Ricis.
Bahkan untuk menutupi kesedihannya, Ria Ricis sampai melakukan hal-hal nyeleneh.
"Ayo bikin happy jangan bikin sedih lagi, harus dilawan apalagi ketemu kolam, bunga-bunga," ucap Ria Ricis.
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar