GridFame.id - Hari ini, 1 Desember 2021 merupakan peringatan Hari AIDS Sedunia.
HIV dan AIDS merupakan penyakit menular yang membuat seseorang kerap dijauhi masyarakat.
Banyaknya mitos soal penularan penyakit ini pun masih dipercaya sebagian masyarakat Indonesia.
Hal itu membuat pentingnya edukasi tentang penyakit HIV AIDS masih sangat diperlukan.
Benarkah HIV AIDS bisa menular lewat pelukan?
Lalu apa sebenarnya perbedaan HIV dan AIDS?
Yuk simak penjelasannya di sini.
Hari ini, 1 Desember 2021, diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia sebagai bentuk kesadaran terkait bahaya HIV/AIDS sekaligus merangkul para penyintas HIV/AIDS.
Tahun ini, tema Hari AIDS Sedunia adalah Akhiri Ketidaksetaraan, Akhiri AIDS, Akhiri Pandemi.
Sebelum melangkah lebih jauh soal HIV/AIDS, ada baiknya mengela lebih dulu perbedaan mendasar HIV dan AIDS.
Sebab, masih banyak yang salah kaprah dengan dua istilah tersebut.
Cara terbaik untuk memahami perbedaan antara HIV dan AIDS adalah memahami pengertiannya.
HIV atau Human Immunodeficincy Virus adalah virus yang menyebabkan AIDS dengan melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Sementara AIDS atau Acquired Immuno Deficiency Syndrome adalah kondisi yang disebabkan infeksi HIV.
1. HIV
Melansir Healthline, Rabu (1/12), HIV adalah virus yang menyebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh sehingga tidak dapat bekerja dengan efektif.
Sebenarnya, sistem kekebalan tubuh manusia dapat melawan berbagai virus yang masuk.
Namun, berbeda dengan HIV, di mana hanya obat-obatan yang mampu mengendalikan HIV.
HIV menjangkiti tubuh manusia dengan cara menyerang sel T atau CD4, bagian dari sistem imun.
Seiring dengan berjalannya waktu, infeksi virus ini dapat menyebabkan tubuh manusia mudah terserang penyakit.
Sebagai contoh, beberapa virus, parasit, jamur, dan bakteria yang biasanya tidak menyebabkan seseorang sakit, justru dapat membuat penderita HIV sakit karena sistem imun tak lagi mampu melawan.
Tahap ini disebut dengan defisiensi kekebalan tubuh.
2. AIDS
Penularan HIV dapat menyebabkan perkembangan AIDS. AIDS atau HIV stadium 3 berkembang saat HIV sudah menyebabkan kerusakan yang serius pada sistem kekebalan.
Ini menjadi kondisi yang kompleks dan memiliki gejala yang berbeda pada setiap penderita.
Gejala HIV stadium 3 umumnya terkait dengan infeksi yang dialami sebagai akibat dari kerusakan sistem kekebalan tubuh yang tidak mampu melawan virus atau bakteri, dalam hal ini disebut infeksi oportunistik.
Beberapa jenis kanker tertentu mungkin terjadi saat sistem kekebalan tubuh bekerja kurang efektif.
Namun, kepatuhan terhadap terapi antiretroviral dapat mencegah berkembangnya HIV stadium 3.
Baca Juga: Satu Indonesia Kaget Tahu Khasiatnya! Bukan Cuma Manis dan Lezat, Konsumsi Sawo Cegah Penyakit Jantung Hingga Kanker
Lantas, benarkah HIV dapat menular lewat sentuhan, seperti pelukan?
Sekali lagi, HIV adalah virus. Virus ini ditularkan dari satu orang ke orang lain lewat pertukaran cairan tubuh.
Penularan HIV yang paling umum adalah hubungan seks tanpa kondom atau penggunaan jarum suntuk secara bersamaan. Selain itu, seorang ibu yang terinfeksi juga dapat menularkan virus ini ke janinnya selama kehamilan.
Dengan demikian, dapat disebut salah kaprah, apabila masih ada yang mengatakan bahwa HIV dapat menular melalui sentuhan fisik, seperti pelukan dan jabat tangan.
Artikel Ini Telah Tayang Sebelumnya di KompasTV dengan Judul "Hari AIDS Sedunia 2021, Kenali Perbedaan Dasar HIV dan AIDS, Benarkah Bisa Menular Lewat Pelukan?"
Source | : | KompasTV |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar