GridFame.id - Kini Ririn Ekawati memang sudah menikah dengan Ibnu Jamil.
Namun, sebelumnya ia sempat menikah dengan Ferry Wijaya.
Sayangnya pernikahan tersebut harus usai juga.
Bukan karena bercerai, Ririn harus menelan pil pahit karena ditinggal Ferry untuk selama-lamanya.
Ya, diketahui jika Ferry meninggal karena sakit kanker darah.
Diketahui saat itu Ririn mendapat warisan dari sang suami, namun, ia malah menolak warisan tersebut.
Kini hidup tanpa warisan mendiang Ferry, Ririn pun harus banting setir jualan batagor demi bisa bertahan hidup.
Ririn Jualan Batagor Demi Menyambung Hidup
Ririn Ekawati mengaku tidak gengsi untuk menunjukkan dirinya yang sedang berjualan demi kebutuhan hidupnya.
Hal ini diperlihatkan Ririn Ekawati melalui Instagram @ririnekawati yang diunggah pada Selasa, (18/05).
Dalam unggahan tersebut, Ririn Ekawati yang kini sedang merambah dunia bisnis menunjukkan tempat usahanya.
Ririn Ekawati mengaku tidak gengsi dengan pilihannya selama pekerjaan tersebut halal untuk dikerjakan.
"Apa itu gengsi ? Di kamus saya ga ada kata gengsi untuk mencari nafkah. Selagi halal, selagi tidak merugikan orang lain, Pasti akan saya lakukan," tulis Ririn Ekawati.
Banyak sekali orang yang sempat menghujat Ririn Ekawati, namun istri Ibnu Jamil itu malah justru bersyukur dengan pilihannya.
"Ada beberapa orang yg Dm..mba ririn turun kelas deh! Ga malu jualan kopi?
ga malu jual batagor? And Blaaa blaaa blaaaaaa Aduh mba mas, saya masih bisa bertahan dan berjualan kopi, batagor dll aja udah bersyukur di masa seperti ini. Alhamdulillah," sambung Ririn Ekawati.
Ririn Ekawati juga mengaku jika bisnisnya ini malah menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang yang membutuhkan.
"Dan 1 lagi dengan adanya itu semua kita bisa berbagi lapangan pekerjaan," timpal Ririn Ekawati.
Banyak sekali orang yang menghujat, namun Ririn Ekawati menikmati proses menuju keberhasilan.
"Orang lain ga perlu tau proses susahnya seperti apa, yang penting hasil akhirnya bisa bikin keluarga bahagia," imbuh Ririn Ekawati.
Bahkan Ririn Ekawati juga memberikan semangat kepada orang-orang yang baru memulai bisnisnya untuk terus semangat.
"Jadi buat teman2 yang sedang berusaha apa pun itu, semangat terus ya dan jangan pernah gengsi," tutup Ririn Ekawati.
Ririn Tolak Warisan Ferry Wijaya
Saat Ferry meninggal, diketahui jika Ririn tak mau menerima warisan dari suaminya kala itu.
Setelah dua tahun sepeninggal sang suami, diketahui Ririn menjadi seorang singel mother dari dua orang anak perempuan.
Sejak ditinggal wafat oleh suaminya yang seorang pengusaha, Ririn Ekawati otomatis mendapatkan harta warisan yang segunung.
Tak disangka, Ririn justru mengaku kalau dirinya tak mengurus apalagi mengambil alih pengelolaan perusahaan milik almarhum suaminya tersebut.
Rupanya, perusahaan milik Ferry ini ternyata dilanjutkan lagi oleh pihak keluarga dari sang suami.
Hal itu dikarenakan, Ririn mengaku dirinya masih bisa hidup mandiri.
"Semua usaha yang ditinggalkan suamiku diurus keluarga suami," ungkap Ririn saat ditemui dalam acara Indonesian Televisi Awards di Studio MNC, Kebon Jeruk, dua tahun lalu.
Ditinggalkan dengan dua orang anak telah menjadikan Ririn memiliki tanggung jawab yang lebih besar sebagai orangtua tunggal.
Karena itu ia membiasakan untuk tidak berpangku tangan, apalagi berharap hidup dari harta warisan.
"Dari dulu aku kan single parent, sekarang pun begitu, aku tetap kerja, jadi bukan sesuatu yang berat banget buat aku karena aku terbiasa," paparnya lagi.
Hanya saja, paling Ririn mengaku bedanya ia dulu dan sekarang adalah pada jumlah tanggung-jawab yang harus ditanggungnya.
“Sekarang suami meninggal, tanggung jawab(ku) lebih besar,” jelasnya lagi.
Kembali hidup menjanda untuk yang kedua kalinya, tak membuat Ririn Ekawati merasa menyesal.
Sebab, di dalam kehidupannya, telah hadir dua orang putri yang selalu menghiburnya.
Artikel ini telah tayang di GridStar.id dengan judul, Tak Lagi Jadi Istri Pengusaha, Ririn Ekawati Dagang Kopi dan Batagor Setelah Lepas Status janda, Istri Ibnu Jamil Akui Hal Ini: Susahnya Seperti Apa
Source | : | GridStar.ID |
Penulis | : | Gusthia Sasky T |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar