Namun, setelah diteliti, yang terjadi bukan autoimun. Pengujian apakah ada penggumpalan darah atau tidak juga dilakukan karena itu pernah dikaitkan dengan vaksin AstraZeneca. Hasilnya, tidak ada penyumbatan atau penggumpalan darah.
Hindra mengatakan, tim di Rumah Sakit Saiful Anwar kemudian memberikan terapi untuk peradangan tersebut berupa obat-obat anti inflamasi atau anti radang.
"Setelah 5 hari, penglihatannya berangsur pulih. Kondisinya sekarang sudah pulih. Jadi kita ambil kesimpulan ini diagnosisnya optic neuritis," kata Hindra.
"Dari laporan-laporan di artikel, jurnal memang ada satu dua laporan di dunia tentang adanya kasus optik neuritis setelah vaksinasi Covid-19," lanjut dia.
Akan tetapi, hal itu masih dalam tataran teori, apakah yang terjadi adalah autoimun atau adanya molekul dari vaksin yang bentuknya seperti benda asing sehingga dicurigai tubuh dengan berlebihan.
Source | : | kompas,tribun |
Penulis | : | Nabilah Hermawati |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar