GridFame.id - Gaga Muhammad akui keberatan dengan permintaan dari pihak Laura Anna.
Ayah Gaga pun mengatakan pihaknya tak sanggup jika harus mengganti rugi Rp 12,5 miliar.
Lantaran keuangan keluarganya sedang tidak baik, bahkan membayar pengacara pun ia kesulitan.
Namun, menurut pihak keluarga Laura Anna nominal yang diberikan itu masih belum setimpal.
Mengingat, Laura Anna semasa hidup menghabiskan banyak biaya dan menghadpi kenyataan pahit dirinya lumpuh seumur hidup.
Apalagi Laura Anna sampai akhirnya meninggal dunia. Sang kakak pun menuding jika Rp 12,5 miliar tak ada apa-apanya,
Kakak Laura Anna, Greta Iren perhitungan ganti rugi tersebut merupakan penggantian uang untuk hidup adiknya.
Ia menghitung uang tersebut untuk mengganti biaya hidup Laura Anna hingga 60 tahun pada saat itu.
"Sampai Laura umur waktu itu 60 tahun, kan dihitung Laura umurnya sampe 60 tahun," ujarnya dikutip dari TribunStyle.com.
Ia menghitung hari dimana Laura Anna alami kecelakaan tersebut hingga usianya 60 tahun.
"Per hari Laura butuh beberapa, ya itu yang mereka bayar sampai Laura umurnya 60 tahun," kata Greta Iren.
Perhitungan tersebut sudah termasuk dengan inflasi dalam jangka waktu 60 tahun.
"Dihitung dengan inflasi uang ya karena uang makin lama ada inflasinya dalam jangka 60 tahun itu," tambahnya.
Iren pun merinci jika uang tersebut digunakan untuk membayar biaya pengobatan dan perawatan Laura Anna.
Kemudian tak hanya itu, keluarganya harus membayar suster yang menangani Laura Anna.
"Kami harus bayar suster, kami harus bayar obat-obatannya untuk luka decubitus-nya itu harus diperhitungkan dong, memang semuanya kan ini tanggung jawabnya dia (Gaga Muhammad) sekali lagi ini kelalaian dia masa yang tanggung jawab kami semua," tutur Greta Iren.
Hal itu masih tak sebanding dengan Gaga yang telah menghancurkan masa depan adik dan hati keluarganya.
"Dan dia (Gaga) bahkan enggak (hanya) menghacurkan masa depan adik saya, dia sudah menghancurkan satu keluarga berarti," ucap dia.
Source | : | TribunStyle.com |
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar