GridFame.id- Epidemiolog secara tegas membantah adanya istilah Demicron gabungan Delta Omicron yang sempat buat geger masyarakat.
Hal ini disampaikan secara resmi oleh Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman untuk menggapai istilah Demicron tersebut.
Mengutip TimesofIndia (27/12/2021) menyatakan bahwa Demicron bukan merupakan varian baru virus corona seperti Alpha, Beta, Gama, Delta maupun Omicron.
“Tidak ada, itu istilah yang dibuat saja. Itu kan dari Delta-Omicron, saya juga enggak tahu siapa yang pertama. Tapi media-media India iyu, dan it bukan media mainstream di India sendiri,” jelasnya mengutip Kompas.
“Dan untuk diketahui India itu negara yang hoaksnya banyak, sehingga harus lebih berhati-hati,” ujarnya.
Dicky juga menegaskan fakta-fakta sebenarnya terkait Demicron yang disebut sebagai gabungan antara dua varian Covid-19.
Berikut ini fakta-fakta Demicron yang perlu Anda ketahui:
Tidak ada data Demicron di GISAID
Dicky mengungkap bahwa Demicron yang ramai dibicarakan yang disebut varian baru Covid-19 tidak benar dan tidak ada datanya di GISAID.
Seperti diketahui, GISAID Initiative adalah organisasi nirlaba yang membagikan data virus influenza dengan cepat melalui mekanise yang unik karena dapat diakses siapa saja.
Tidak ada perkawinan dua rekombinan
Dicky juga memastikan bahwa hingga saat ini, tidak ada varian yang terjadi atas perkawinan dua rekombinan dua varian Delta dan Omicron.
“Yang baru ditemukan saat ini adalah perkawinan rekombinan antara varian Gamma dengan sub-turunan varian Delta, dan perkawinan rekombinan atas kedua varian ini pun masih kategori potensi saja,” jelasnya
Baca Juga: Begini Saran WHO Agar Pandemi Covid-19 Berakhir di Tahun 2022 Vaksin Booster Kurang Efektif?
Penamaan varian bukan dari WHO sehingga dipastikan hoaks
Fakta menarik berikutnya yang diyakini bahwa Demicron hoaks adalah penamaan yang diberikan kepada varian baru ini.
Dicky mengungkap, jika ada varian baru maka yang bisa menetapkan nama adalah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bukan malah penemu dari varian tersebut.
“Dan itu penamaannya melalui atau berpatokan pada huruf Yunani dan di huruf Yunani tidak ada Demicron. Jadi itu jelas hoaks tidak ada dasar rujukannya,” katanya.
Sebelumnya istilah Demicron muncul atas keterangan dari salah satu anggota Satgas dari India, Dr Shashank Joshi.
Ia menyebut Demicron telah menyebabkan lonjakan kasus atau tsunami kecil di seluruh AS dan Eropa.
“Demicron lonjakan kembar Delta dan Omicron, di Eropa dan AS ia telah menyebabkan kasus tsunami kecil,” ujarnya.
Adapun maksud Dr Joshi adalah terkait pembahasan di mana situasi varian Delta dan Omicron menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 di wilayah tertentu. Sehingga sederhananya, Delmicron bukanlah varian baru Covid-19.
Source | : | timesofindia,kompas |
Penulis | : | Nabilah Hermawati |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar