GridFame.id - Ayah Bibi Ardiansyah, Haji Faisal, membeberkan kronologi permasalahan yang kini menjadi perbincangan.
Seperti yang diketahui, perseteruan Faisal dan Doddy Sudrajat memanas.
Masalah baru pun terus bermunculan.
Dari permasalahan yang memperebutkan hak perwalian Gala Sky Andriansyah.
Kini permasalahan tersebut sudah melebar sampai kepermasalahan hak eksploitasi dan pencemaran nama baik.
Tak ingin masalah ini semakin melebar Faisal pun menjelaskan kronologi semua masalah ini yang menjadi kacau.
Hal ini diungkapkan Faisal dalam channel Youtube CURHAT BANG Denny Sumargo, Selasa (28/12/12).
Faisal menjelaskan awalnya ia sudah meminta 3 kali izin pada Doddy Sudrajat untuk masalah Hak Perwalian jatuh kepada Faisal.
Faisal mengatakan kalau Doddy Sudrajat pun sudah menyetujui keputusan Faisal untuk hak perwalian jatuh kepada ayah Bibi Andriansyah.
"Apa ya dibilang awal awak itu udah cocok gak ada kendala, hak perwalian setuju saja, terus asuransi yang atas nama dia (Doddy) saya tidak permasalahkan," ujar Faisal.
Denny Sumargo pun menanyakan apakah saat Doddy Sudrajat mengatakan persetujuan hak wali apakah ada saksi.
"Ada saksi," tanya Denny Sumargo.
"Ada, istri sata ada," jawab Faisal.
"Pertama itu ada pihak asuransi menghubungi, Pak si Febi kan asuransi disini, saya perlu surat surat ini ini, saya bilang nantilah mba, tapi tolong surat perwalian supaya jelas pak," ujar Faisal menjelaskan.
Kemudian Faisal mengajak Doddy Sudrajat untuk berkomunikasi.
"Pak Doddy saya mau membicarakan hak perwalian, terus Pak Doddy sudah setuju aja," ujar Faisal.
"Saksi ada," tanya Denny Sumargo.
"Ada saya, tapi si Doddy bilang kalau sabtu sama minggu sama pak Doddy," ujar Dewi.
"Kemudian beberapa kali saya sebut lagi, asuransi itu ternyata butuh hak perwalian, Pak Doddy setuju setuju aja, tapi karena banyak tamu saya belum ngurus karena istri dan anak-anak saya nangis terus," ujar Faisal.
"Setelah tujuh harian saya berfikir nanti kalau asuransi itu gak diurus nanti hangus, saya tanya lagi lah ketiga kalinya ke Pak Doddy, setuju aja-aja dia," kata Faisal menjelaskan.
Sampai dimana Doddy Sudrajat sangat setuju sekali dan bersedia untuk datang ke pengadilan membantu Faisal mendapatkan hak perwalian.
"Udah itu clear sampai dia bilang ke pengadilan setuju setuju aja," kata Faisal.
Namun setelah Doddy Sudrajat datang meminta surat surat untuk asuransi mendadak Doddy Sudrajat yang datang dengan Puput minta untuk mengambil alih hak perwalian.
"Dia datang waktu itu Rabu setelah tujuh harian, Doddy Sudrajat bersama istrinya datang untuk meminta surat menyurat dan tanda tangan saya," ujarnya.
"Dengan tujuan," tanya Denny Sumargo.
"Belum saya tanya saat itu, sampai saya dan istri saya sudah tanda tangan saya tanya untuk apa ini pak 'untuk asuransi pak'," kata Faisal.
Bahkan Faisal mengatakan kalau Doddy Sudrajat dan Puput berbohong soal uang yang di dapat dari Asuransi.
"Nah disitulah keluar nominal yang berbeda dari keduanya, tak perlulah disebukan," kata Faisal.
Namun Faisal tak ingin mengungkapkan jumlahnya, tapi Denny Sumargo sudah mengetahui hal itu di media sosial yang beredar.
"Sudah beredar pak walau bapak gak mau nyebut," ujar Denny menggoda.
Seperti berita yang beredar kalau uang asuransi yang didapat akan mendapat 500 juta.
Namun Doddy Sudrajat mengatakan 30 juta.
Dewi, istri Faisal pun menjelaskan kalau keduanya memang benar menyebut 30 juta tapi ternyata Puput dan Doddy Sudrajat memiliki perbedaan pendapat.
Antara Doddy Sudrajat dan Puput mengatakan kalau uang tersebut didapat dengan jumlah 30 juta dan 25 juta.
"Iya berbeda omongannya, satu 30 juta satunya lagi 25 juta," ujar Dewi sembari tersenyum.
"Tapi saya diam aja lah gak ada masalah, gak perlu dijadikan masalah karena itu hak dia," ujar Faisal.
Tak lama setelah urusan surat menyurat itu selesai, Faisal mengatakan Doddy Sudrajat tiba tiba menghelakan nafas panjang.
"Kenapa Pak Doddy," tanya Faisal.
"Saya mau juga hak perwalian pak haji," jawab Doddy Sudrajat.
"Jadi pas dia ngomong begitu saya kaget, bingung bukannya kemaren pak Doddy udah setuju bahwa hak perwalian diserahkan saya, sekarang berubah lagi, panjang nanti kasus kita Pak Doddy mending kita damai saja," ujar Faisal.
"Saya gak punya anak laki-laki, keluarga saya perlu anak laki-laki saya," alasan Doddy.
"Nah disana asam lambung saya naik," ujar Faisal.
"Nah kemudian masalah itu jadi ribet kan," tanya Denny Sumargo.
"Masuk anginlah permasalahan ini kalau menurut saya, jadi dari situlah persoalan ini melebar, tapi saya masih tetap berharap jangan sampai berlarut-larut persoalan ini waktu itu," kata Faisal.
"Efeknya apa pak," tanya Denny.
"Kalah jadi abu menang jadi arang, beras saya tumpah beras saya tumpah yang kenyang ayam orang, makanya saya mengalah, saya minta dia mengalah juga tapi ternyata tidak, dan sekarang berlarut larut
Tentu yang rugi kedua almarhum dan gala, hal yang tak perlu diungkap jadi diungkap ke publik," ujar Faisal.
Faisal menyebutkan dia sangat mengenal dengan Doddy, besannya tersebut.
"Saya yakin pak faisal dan ibu nih tahu pasti, apa yang sebenarnya yang mereka incar, cuma kalo ngomong kayaknya gak enak, kalau felling saya," kata Denny Sumargo.
"Kalau menurut saya, kalau gak masuk angin udah selesai masalah ini, Pak Doddy itu saya bisa mengatasinya kok, maksudnya mau pak Doddy itu apa, saya tau sama Pak Doddy, Pak Doddy tahu sama saya, saya paham sama dia, dia paham sama saya
Tapi angin berhembus ini, dimana kita berdiri kalau anginnya kencang yang terbang oleh angin kita, panjang jadinya, kalau Pak Doddy kembalikan pada hatinya saya kembalikan pada hati saya, selesailah klop," kata Faisal.
Melihat penjelasan Faisal hanya Dewi hanya tersenyum bak mengetahui sesuatu namun tak enak untuk disampaikan.
"Yang parahnya lagi, netizen gak percaya kalau kakeknya sendiri yang bilang seperti itu, apalagi jejak digital sudah banyak, Vanessa bilang ini dia bilang itu, kan Lucu," ujar Dewi.
Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com dengan judul Bobrok Terbongkar, Doddy & Puput Tak Koordinasi, Mendadak Minta Hak Perwalian, Faisal: Masuk Angin
Source | : | Tribunnews Maker |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar