Lantaran dinilai telah merendahkan nilai kemanusiaan dan bertentangan dengan asa keimanan.
"Mempercayai adanya unsur kekuatan gaib pada benda bikinan manusia atau benda alam berarti menurunkan nilai kemuliaan manusia, karena bertentangan dengan nilai tauhid sebagai asas keimanan kepada Allah Yang Maha Esa,” kata Fuad Nasar.
Tak sampai situ saja. Fuad juga menilai dalam tinjauan moderasi beragama, hal tersebit juga seolah merendahkan harkat, derajat, dan martabat kemanusiaan sebagai makhluk yang berakal.
Karenanya fenomena merawat boneka arwah ini sebaiknya harus dicegah.
“Manusia diciptakan sebagai makhluk paling tinggi dan paling mulia di antara seluruh ciptaan-Nya,” tegasnya.
Fuad juga mengatakan fenomena tersebut juga bisa mengarah pada perlakuan syirik.
“Manusia memiliki akal budi dan ilmu pengetahuan tidak seyognyanya terjerumus ke dalam perilaku yang mengarah pada syirik yakni menyekutukan Allah,” tuturnya.
Menurutnya yang dipelajari dalam agamnya, manusia tidak bisa menciptakan ruh atau nyawa, yang dapat melakukannya hanyalah Allah SWT.
“Manusia tidak bisa menciptakan ruh atau nyawa, dan tidak bisa memberi atau memindahkannya kepada benda mati yang dibikin. Ruh atau arwah sepenuhnya urusan Allah dan sains modern tidak bisa menembusnya,” tutupnya.
Ia juga berujar, manusia dan alam hanya tunduk kepada Allah SWT.
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar