Menurut Sarwendah, teror dimulai dari bau tak sedap yang kerap tercium di beberapa bagian rumah, terutama atap.
Akan tetapi hanya dirinya dan sang anak, Thalia Putri Onsu yang bisa menciumnya sementara para karyawan dan asisten tak pernah mencium apapun.
"Kan bagian atas lampu itu kayak ada sekat-sekatnya ku bilang 'mungkin ada tikus mati kejepit kali' sampe panggil semua eh cium deh, bau kan?," kata Sarwendah.
"Gak bau apa-apa bu, gitu semua. Sampe Thalia bilang 'uh bau ya' nah jadi cuma aku sama Thalia aja (yang cium)," sambungnya.
Bukan itu saja, Ruben yang diduga menjadi sasaran utama teror bahkan mengalami hal aneh yang tak pernah ia rasakan selama hidup.
"(Lagi mandi) Tiba-tiba darah dari sini (paha), ngucur kayak keguguran. Dari paha darah itu sekental-kentalnya," kata Ruben.
"Aku teriak-teriak, panggil dia (Sarwendah). Dia (Sarwendah) lihat langsung ambil tisu dilap" sambungnya.
Ruben meyakinkan saat itu dirinya dalam kondisi tidak terluka maupun merasakan sakit sehingga ia tak tahu dari mana darah berasal.
Di saat Sarwendah sedang membersihkan darah yang mengalir di tubuhnya, Ruben melihat bayangan hitam besar lewat di belakangnya.
"Kita ini kan punya ekor mata ya, Pintu kamar mandi terbuka, itu aku liat sosok gede banget mau menuju ke kamar Thalia. Itu aku masih telanjang lari langsung peluk anakku," ungkap Ruben.
"Abis itu aku kirim foto (tisu penuh darah) ke temenku dan dia bilang 'itu kok ada lendirnya'? Pas kita lihat iya (ada), padahal tadi enggak. Kita balik lagi ke kamar mandi cek, iya bener (ada lendirnya)," sambungnya.
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar