Maka dari itu Nadia meminta kepada masyarakat untuk menahan diri dengan tidak bepergian ke negara-negaa dengan transmisi penularan Omicron yang sangat tinggi.
“Jangan egois, harus bisa menahan diri untuk tidak bepergian dulu ke nagara dengan transmisi penularan Covid-19 yang sangat tinggi,” sambung Nadia.
Baca Juga: Varian Omicron Covid-19 di Indonesia Semakin Menggila Ini Gejala yang Paling Banyak Dirasakan
Sebelumnya data WHO dari penghitungan prediksi peningkatan kasus akibat Omicron dibandingkan dengan Delta dan mempertimbangkan tingkat penularan serta risiko keparahan, hasilnya adalah kemungkinan akan terjadi peningkatan penambahan kasus yang cepat akibat Omicron.
Namun, hal ini diiringi dengan tingkat penggunaan tempat tidur rumah sakit atau ICU yang lebih rendah dibandingkan dengan periode Delta.
Artinya, varian Omicron memiliki tingkat penularan yang tinggi tapi dengan risiko sakit berat yang rendah.
Kendati demikian, masyarakat tetap harus waspada karena situasi dapat berubah dengan cepat dan tidak terduga.
Masyarakat diminta untuk terus melakukan upaya pencegahan dan pengendalian. Serta upaya mitigasi lainnya, dengan tidak bepergian ke negara-negara dengan transmisi penularan Omicron yang tinggi kecuali untuk keperluan darurat.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Dosis Keempat Diklaim Dapat Ampuh Lawan Varian Omicron, Benarkah? Ini Tanggapan Ahli
Source | : | tribun,kompas |
Penulis | : | Nabilah Hermawati |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar