GridFame.id - Kabar duka menyelimuti dunia hiburan tanah air, komedian ini meninggal dunia alami kecelakaan maut di tol.
Sosok komedian ini sedang berada di puncak karier, namun sayang takdir berkata lain.
Sang komedian harus pergi untuk selama-lamanya.
Kecelakaan terjadi, mobil yang membawanya melaju dengan kecepatan tinggi.
meninggal karena kecelakaan dalam sebuah kecelakaan lalu lintas di Bagelen, Purworejo, Jawa Tengah.
Komedian itu bernama Taufik Savalas.
Kariernya cukup gemilang di industri hiburan tanah air.
Sederet sinetron dibintanginya, sayangnya saat tengah berada di puncak karier, Taufik Savalas meninggal dunia.
Kabar meninggalnya Taufik Savalas pun sempat menghebohkan para penggemarnya.
Tepatnya pada tanggal 11 Juli 2007 di usia 41 tahun, Taufik Savalas menghembuskan nafas terakhirnya saat hendak menuju Purbalingga untuk mengemban tugas sebagai duta salah satu produk sabun kesehatan.
Namun, mobil Toyota Kijang Kapsul bernomor polisi B 2089 QH yang membawanya dari Yogyakarta menuju Purbalingga, bertabrakan dengan truk bermuatan semen.
Taufik Savalas yang terjepit mobil dan truk bermuatan semen itu pun dinyatakan tewas di tempat.
Dengan kepergiannya ini dia meninggalkan seorang istri, Rina Rosdiana dan dua orang anak, Moch. Abizard dan Adinda Fatima.
Dia dimakamkan di Tempat Pemakaman Keramat Tengkele di Kelurahan Karundang, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten.
Pihak keluarga meminta Taufik dimakamkan di tempat tersebut dengan alasan ada leluhurnya yang dimakamkan di pemakaman itu.
Sang sahabat, Ulfa Dwiyanti bahkan mengaku tak percaya Taufik akan pergi begitu cepat saat karirnya tengah memuncak.
Dilansir dari tayangan Hallo Selebriti 2007 lalu, Ulfa mengatakan dirinya siap membantu menanggung biaya pendidikan kedua anak Taufik pasca kepergian sang ayah.
"Kalau perlu bantuan, Insya Allah aku akan bantu. Tubuhku gemetar dan kakiku gak bisa bergerak (tahu kabar Taufik Savalas meninggal)," kata Ulfa Dwiyanti.
Bukan hanya dekat dengan Taufik, Ulfa juga menyayangi anak-anak sahabatnya itu sampai dianggap bak anak sendiri.
Kini 14 tahun sang pelawak berpulang, namun kenangan seorang Taufik Savalas tak pernah luntur dari ingatan para penggemar setianya.
Perjalanan Karier
Karier Taufik Savalas di dunia hiburan dimulai dengan menjadi penyiar Radio Humor Suara Kejayaan (SK) pada tahun 1990.
Di radio ini, Taufik menyalurkan keinginannya sejak kecil untuk menjadi komedian dan menghibur orang lain.
Di sini, ia berkenalan dengan grup komedi Warkop DKI (yang dipelopori Dono (alm), Kasino (alm) dan Indro), Dedi Gumelar (Miing), Mat Solar, Unang, Eman "Empat Sekawan", Ulfa Dwiyanti, dan Eko Patrio.
Dari merekalah, Taufik banyak belajar terutama bagaimana menjadi seorang komedian yang hebat.
Untuk memperoleh pekerjaan di Radio SK bukanlah hal yang mudah bagi Taufik Savalas.
Taufik yang sangat memerlukan pekerjaan saat itu terpaksa menelan pil pahit, karena sempat ditolak bekerja di Radio SK. Ketika itu, ia diuji melawak di depan pelawak senior, antara lain Unang, Mat Solar, dan Dedy Gumelar (Miing).
Karena tampil tanpa adanya persiapan, penampilan Taufik sangat memalukan dan dicela meskipun sudah berusaha melawak. Namun, beberapa lama setelah itu Taufik akhirnya dapat bekerja di Radio SK.
Pada tahun 1995, ia keluar dari radio Suara Kejayaan yang telah memberinya banyak pelajaran dan pengalaman. Ia pun mulai merambah layar kaca dengan menjadi bintang tamu dan MC di berbagai stasiun televisi.
Pertama kali, ia melawak secara profesional di Sogo, Plaza Indonesia. Taufik tampil dalam lomba mirip rambut Demi Moore yang gaya rambutnya memang sedang mewabah awal tahunan.
Honor pertamanya sebagai pelawak profesional adalah sebesar Rp 250 ribu. Pada tahun 2006, ia juga pernah berperan sebagai "Presiden" dalam acara Republik BBM.
Sebelum memulai kariernya, ia pernah menganggur selama 15 tahun dan sempat menjadi office boy, kondektur, dan pengamen.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Mengenang Taufik Savalas, Komedian yang Tewas Akibat Kecelakaan Mobil 13 Tahun Lalu
Source | : | Tribun Timur |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar