Gridfame.id - Bagi anda penggemar sinetron 90an tentu sangat familiar dengan sinetron ini.
Ya, Si Doel Anak Sekolahan memang mendapat tempat di hati penonton pada masanya.
Bahkan sudah diangkat 3 season dalam film loh.
Filmnya menceritakan penyelesaian dari cinta segitiga dari pemeran utamanya.
Saat di sinetron yang tak kalah mencuri perhatian adalah ibu tiri Zaenab.
Ya, Hj Torah sempat hits sebagai ibu tiru Zaenab.
Dirinya memerankan karakter Mpok Ipah atau Mpok Ipeh.
Bagaimanakah kabarnya sekarang?
Berikut ini ulasan lengkapnya untuk anda.
Hj Torah Sekarang
Melansir TribunJambi.com, Mpok Ipeh yang merupakan ibu tiri Zaeab dikenal sebagai karakter yang tidak terlalu baik.
Mpok Ipeh selalu menjodohkan Zaenab dengan pria-pria kaya.
Padahal saat itu Zaenab sangat mencintai Si Doel.
Namun akhirnya Mpok Ipeh mengalah dan memilih untuk menikahkan Zaenab dengan Doel.
Meski saat itu, Zaenab sudah berstatus sebagai janda.
Lama tak terdengar kabarnya, bagaimana keadaan Tonah si pemeran Mpok Ipeh itu?
Rupanya sampai saat ini, Tonah masih memiliki paras yang tetap cantik dan awet muda.
Tonah diketahui juga berperan menjadi Mak Tonah dalam sinetron Amanah Wali 4.
Tonah berperan menjadi istri Pak Tur.'
Namun sayang dalam peran itu, Mak Tonah tidak memiliki anak.
Mak Tonah juga kerap bertengkar dengan sosok Bulek Wiwi.
Kisah Kehidupan Nunung
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Tri Retno Prayudati atau Nunung sempat ditangkap atas penyalahgunaan narkotika jenis sabu pada 2019 lalu.
Nunung akhirnya mempertanggung jawabkan perbuatannya kala itu dan menjalani proses pengadilan.
Nunung memang bukanlah artis yang merasakan kesuksesan instan.
Kisah sukses Nunung menjadi satu di antara pelawak ternama Indonesia saat ini berawal dari hidupnya yang susah.
Dikutip Gridhot dari Bangkapos, berangkat dari Srimulat lalu melejit setelah main di Si Doel Anak Sekolahan, nama Nunung sebagai komedian di tanah air tak perlu diragukan lagi.
Sejak main di Si Doel Anak Sekolahan, Nunung pun kerap wara-wiri di layar televisi mulai dari membintangi sinetron, film, iklan sampai jadi pelawak.
Seperti diketahui, dari awal kemunculannya di TV, wanita kelahiran Surakarta ini memang sudah dikenal sebagai komedian wanita dari grup lawak tersohor, Srimulat.
Kini, ia pun dikenal sebagai salah satu komedian favorit masyarakat tanah air.
Bukan tanpa sebab, hal itu karena Nunung dikenal sebagai sosok yang lucu nan menghibur.
Punya popularitas yang tak pernah meredup, di masa lalu, Nunung rupanya pernah melalui jalan yang tidak mudah lho.
Ada banyak pengorbanan dan pengalaman hidup yang cukup pahit bagi Nunung untuk bisa seperti sekarang ini.
Apalagi, Nunung bukanlah berasal dari keluarga yang berkecukupan.
Sejak kecil, Nunung sudah mengerti apa arti kerja keras.
Saat menjadi bintang tamu di program Brownis di TransTV Senin (14/6/2021), Nunung menceritakan bagaimana perjuangan hidupnya.
Nunung mengungkapkan jika dirinya sempat jualan baju batik usai ia menikah.
Hal itu dilakoninya sebagai usaha untuk membantu perekonomian keluarganya.
"Bener, dulu waktu nikah pertama itu bantuin suami jualan batik, ngutang-ngutangin dikampung gitu,' kata Nunung.
Lebih lanjut, Nunung juga menceritakan masa kecilnya yang menjadi penjaga kuburan atau pemakaman umum.
"Jaga makam aku masih kecil malahan, karena rumahku di belakang makam semua," sambungnya.
Nunung kecil saat itu senang jika peziarah memintanya untuk membersihkan makam.
Setelah itu, Nunung menunggu upah atas kerjanya.
"Lumayan duitnya, bersihin makam, cabutin rumput, nyapu-nyapu dapat uang," sambung Nunung.
Dari hasil pencahariannya di pemakaman umum, Nunung bisa membantu orangtuanya membeli bahan baku makanan.
"Itu membantu banget," bebernya.
"Aku kerja di makam, mata pencarian, apalagi lebaran banyak yang ziarah,"
"Bantu banget untuk beli beras, bantu banget," tandasnya.
Artikel telah ditayangkan di gridhot dengan judul, Ingat Ibu Tiri Zaenab di Sinetron Si Doel Anak Sekolahan? Lama Tak Terdengar Kabarnya, Tonah Ternyata Masih Cantik dan Awet Muda, Ini Potretnya
Source | : | GridHot.ID |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar