“Karena ini salah satu yang monumental, tantangan juga dalam 2 tahun harus membangun Kawasan yang cukup besar. Tadi 6.600 (hektar) untuk Kawasan inti dan 56 tibu untuk kawasan perkotaannya. Jadi tantangannya cukup besar,” ujarnya.
Di sisi lain, Kasatgas Perencanaan Pembangunan Infrastruktur IKN PUPR Imam Santoso Ernawi, mengatakan pembangunan Ibu kota negara di Kalimantan Timur, diasumsikan akan dimulai pada semester II tahun 2022.
“Kita mengasumsikan paling kritis semester II-2022 sudah harus mulai fisiknya yang akan diprioritaskan, lebih cepat lebih baik. Tapi ada kriterianya yang harus dipenuhi, Pertama, ketersediaan alokasi anggaran di Kementerian mana atau badan otorita,” kata Imam.
Imam menegaskan, sebenarnya Kementerian PUPR sudah siap pembangunan dengan pegangan beberapa basic desain yang telah ada, termasuk untuk infrastruktur pemukimannya.
Namun, rencana pembangunan masih terhalang dengan dana yang belum jelas.
“Kalau kita mendapatkan kejelasan anggaran dimana, maka kita dapat segera memulai pekerjaan dengan skema-skema pengadaan barang dan jasa sesuai peraturan perundang-undangan,” pungkas Imam.
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar