GridFame.id- Semenjak kemunculan Omicron pada Desember lalu, tercatat kasus terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan.
Dampaknya, banyak penggunaan ruang publik yang kembali dibatasi termasuk penerapan WFH bagi karyawan terutama para ASN.
Kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia yang terjadi akhir-akhir ini akhirnya memicu berbagai tanggapan dari masyarakat.
Mereka menilai kasus Covid-19 akan kembali naik menjelang bulan puasa pada April mendatang.
Seperti unggahan bernarasi yang sempat ramai dibicarakan di media sosial akhir-akhir ini.
“Wis mendekati puasa corona bakal melonjak lagi, “ demikian narasi yang disampaikan salah satu warganet di Facebook pada 27 Januari 2022
Diikuti akun Facebook lain yang menuliskan narasi yang serupa.
“Inilah Negaraqu, klo udh mau Nyampek bulan puasa Corona monculll Lg,”demikian tulis akun lain.
Lalu, benarkah peningkatan kasus Covid-19 tergantung suatu peringatan keagamaan?
Baca Juga: Ini Kondisi yang Haruskan Pasien Omicron Dibawa ke Rumah Sakit
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi angkat suara terhadap pernyataan tersebut.
Ia membantah bahwa kenaikan kasus Covis019 tergantung suatu peringatan keagamaan.
“Enggaklah (kenaikan kasus Covid-19) bukan tergantung suatu peringatan keagamaan,” ujarnya mengutip Kompas (5/2/2022).
Menurutnya, kasus Covid-19 di Indonesia meningkat mendekati bulan puasa dikarenakan tingginya mobilitas di masyarakat.
Hal ini terjadi karena banyak masyarakat yang memilih untuk pulang kampung dalam rangka melakukan misalnya ‘ziarah kubur’ .
“Sehingga mobilitas kan meningkat, jadi ini yang menyebabkan kasus meningkat dan juga karena protokol kesehatan,” imbuhnya.
Maka dari itu Kemenkes terus menghimbau kepada masyarakat agar selalu mengecek kembali informasi yang beredar di media sosial.
“Banyak situs resmi yang dapat diakses dan memeriksa informasi yang benar ,” jelasnya .
Baca Juga: Sekilas Mirip Ini Perbedaan Flu Biasa Dengan Gejala Omicron Jangan Disepelekan
Penyebab kasus Covid-19 meningkat
Sebelumnya Nadia menjelaskan, ada beberapa hal yang menyebabkan kasus Covid-19 di Indonesia melonjak belakangan ini. Eskalasi pandemi ini disebabkan meluasnya Covid-19 varian Omicron di Indonesia.
Selain itu, angka Covid-19 di Indonesia yang terus meningkat, menurut Kemenkes, lonjakan ini disebabkan peningkatan testing dan tracing.
"Iya, testing dan tracing yang tetap tinggi juga meningkatkan jumlah kasus yang dapat kita temukan," tambah Nadia.
Nadia menjelaskan, upaya antisipasi yang dilakukan pemerintah dimulai dari dulu.
"Tetap meminta mengaktifkan satgas, melakukan testing dan tracing yang agresif untuk segera melokalisir kasus," katanya.
Pemerintah, imbuhnya, akan memastikan kesiapan dukungan telemedisin untuk pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri (isoman).
Penggunaan Peduli Lindungi di tempat umum juga akan dioptimalkan.
"Penambahan atau konversi tempat perawatan isolasi dan ICU, penambahan oksigen, ventilator, dan kesiapan obat-obatan," tuturnya.
Baca Juga: Lima Tempat Ini Berpotensi Jadi Penularan Tertinggi Omicron, Ketahui Alasannya
Source | : | kompas,tribun |
Penulis | : | Nabilah Hermawati |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar