Artinya, air memang mampu meningkatkan kesehatan kulit kita, meski manfaat spesifiknya tidak jelas.
Pasalnya, minum air dikenal sebagai cara yang paling tidak efisien untuk menghidrasi kulit.
"Saat Anda minum air, itu tidak langsung ke kulit Anda," kata ahli kecantikan selebriti dan ahli perawatan kulit Renée Rouleau.
"Air mengalir melalui usus, menyerap ke dalam aliran darah, dan kemudian disaring oleh ginjal. Lalu akhirnya, air kan menghidrasi sel-sel di dalam tubuh,” tambahnya.
Namun, produk skin care yang dapat menghidrasi kulit dan diaplikasikan secara topikal (pemakaian luar) tetap menjadi cara terbaik untuk melembapkan tubuh.
Kulit kering membutuhkan lebih banyak minyak, bukan air.
Meski kerap dianggap sama, sebenarnya kondisi kulit kering dan dehidrasi itu berbeda.
Maka dari itu, minum lebih banyak air putih tidak akan mampu menolong kulit kering.
"Intinya, kulit kering butuh minyak, dan kulit dehidrasi butuh air,” kata Rouleau.
Untuk itu, Rouleau mengatakan bahwa kita harus mengetahui kondisi kulit sebelum mencoba untuk menanganinya.
Jika menderita kulit kering, cobalah untuk beralih ke kandungan yang dapat memperbaiki penghalang kulit, seperti ceramide, asam hialuronat, dan gliserin.
Air tetap bermanfaat bagi kesehatan kulit
Meski minum air putih lebih banyak tidak akan berdampak langsung pada kulit, Dr. Hartman mengungkapkan bahwa kekurangan cairan ini juga dapat berpengaruh negatif pada penampilan kita.
“Dehidrasi yang parah bisa membuat kulit kendur dan tampak kusam,” katanya.
Di sisi lain, minum terlalu banyak air juga tidak dianjurkan karena overhidrasi dapat menyebabkan keracunan air dan hiponatremia.
Rouleau pun mengatakan bahwa manfaat terbesar dari hidrasi yang tepat adalah mengurangi puffy eye alias bengkak pada mata.
Jadi, tidak ada salahnya untuk mendapatkan asupan air yang cukup demi menjaga kulit agar terlihat lebih baik, kan?
Selalu ingat untuk minum air putih setiap hari ya.
Artikel Ini Telah Tayang Sebelumnya di Kompas.com dengan Judul "Benarkah Minum Banyak Air Meningkatkan Kesehatan Kulit? Ini Faktanya"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar