GridFame.id - Mantan suami Lydia Kandou, Jamal Mirdad dilarikan ke rumah sakit sudah terbaring cukup lama dikabarkan positif Covid-19.
Keluarga Mirdad tengah diterpa ujian cukup berat, sebelum kabar Jamal Mirdad positif, Naysilla Mirdad sang anak juga terpapar virus Covid-19.
Menurut Kenang Mirdad, Naysilla terpapar virus Omicron.
"Nay kalau sampai sekarang tortalnya 6 hari," tutur Kenang Mirdad.
Kakak Naysilla Mirdad mengungkap sang adik masih menjalani isolasi mandiri.
"Cuma masih di rumah isolasi mandiri, Omicron" paparnya.
Kenang Mirdad juga mengungkap sang ayah mengidap diabetes. Kondisi kesehatan Jamal Mirdad drop.
Sempat beredar kabar, kesehatan Jamal Mirdad menurun juga dikarenakan berlebihan memikirkan masalah rumah tangga Kenang Mirdad.
Seperti diketahui Kenang Mirdad baru saja bercerai dengan Tyna Dwi Jayanti.
Kondisi Jamal Mirdad
Kenang Mirdad mengungkap kondisi Jamal Mirdad dan Naysila yang terpapar Covid-19.
Jamal Mirdad dan Naysila Mirdad tengah dicoba sakit.
Ayah dan anak itu diketahui terpapar Covid-19. Baru-baru ini, Kenang Mirdad membagikan kondisi terbaru Jamal dan Naysila.
Kenang juga menyinggung penyebab kondisi Jamal Mirdad drop.
Mantan suami Lydia Kandou ikut kepikiran kandasnya rumah tangga Kenang dan Tyna Kanna.
Kenang Mirdad menanggapi terkait kondisi sang Ayah, Jamal Mirdad dan Naysila Mirdad usai terpapar Covid 19
Dilansir dari kanal youtube KH INFOTAINMENT, Minggu (6/2/2022) Kenang Mirdad mengungkapkan terkait kondisi keluarganya yang kini sudah membaik pasca terpapar Covid 19
"Papa sehat, semua keluarga saya sehat baik-baik saja" Ungkapnya.
Kondisi Membaik
Kenang Mirdad mengakui jika sang ayah, Jamal Mirdad mengidap penyakit gula, namun kini kondisinya sudah membaik.
"Papa itu memang kayak sedikit ada gula, cuma saat ini kontrol rutin aja kok, tapi gak kenapa-kenapa kok, baik-baik aja" bebernya
Ia juga mengungkapkan bahwa sang ayah sempat terbaring lumayan lama.
"Cuma sekarang udah baik-baik aja kok papa udah legowo dan menerima semuanya" lanjutnya
Tak hanya itu terkait kondisi Naysilla Mirdad yang semoat terpapar omicron, namun kini kondisinya sudah membaik.
"Nay kemarin sempat sakit covid tapi sekarang keadaannya aamiin sudah membaik" lanjutnya.
Kenang Mirdad memberikan semangat agar segera sembuh.
"Nay kamu semangat cepat sembuh supaya kitabisa jalan lagi" lanjutnya, dikutip dari Tribunnews.
Bahaya Covid-19 Pada Penderita Diabetes
Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh novel coronavirus. Coronavirus menyebar melalui kontak pribadi yang dekat dengan seseorang yang memiliki virus. Melansir dari Medical News Today, pada sebagian besar orang, gejala COVID-19 relatif ringan dan tidak memerlukan perawatan spesialis di rumah sakit.
Gejala ringan mungkin termasuk demam, batuk, sakit tenggorokan, kelelahan, dan sesak napas.
Namun, penderita diabetes mungkin memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi parah, seperti kesulitan bernapas atau pneumonia.
Menurut penelitian Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), secara khusus, bukti yang ada menunjukkan bahwa orang dengan diabetes tipe 2 memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit parah akibat Covid-19.
Gejala Covid-19 cenderung muncul 2–14 hari setelah terpapar virus SARS-CoV-2 dan dapat mencakup: demam, batuk, sesak napas, kelelahan, sakit kepala, kehilangan bau atau rasa baru Secara umum, infeksi lebih serius terjadi pada penderita diabetes.
Salah satu alasannya, diabetes mempengaruhi cara kerja sistem kekebalan tubuh sehingga membuat tubuh lebih sulit melawan virus. Selain itu, diabetes menyebabkan kadar gula darah tinggi dan virus corona baru dapat berkembang biak di lingkungan dengan kadar glukosa darah tinggi.
Diabetes juga membuat tubuh dalam keadaan peradangan tingkat rendah, yang membuat respons penyembuhannya terhadap infeksi menjadi lebih lambat. Kadar gula darah tinggi dikombinasikan dengan keadaan peradangan yang terus-menerus membuat penderita diabetes jauh lebih sulit untuk pulih dari Covid-19.
Oleh karena itu, penderita diabetes yang mengalami gejala Covid-19 haru segera diperiksakan ke dokter.
Baca Juga: Penderita Diabetes Kegirangan, Ini 5 Khasiat Menakjubkan Makan Kacang Polong Rebus
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh CDC menunjukkan, orang dengan diabetes yang mengembangkan Covid-19 mungkin memiliki 7,3 persen risiko kematian. Angka ini lebih tinggi daripada risiko terhadap penderita kanker yang mencapai 5,6 persen. Namun, kontrol gula darah secara berkala pada penderita diabetes dapat mengurangi risiko terkena penyakit parah. Komplikasi Covid-19 pada penderita diabetes Covid-19 dapat menyebabkan komplikasi serius pada penderita diabetes.
Beberapa komplikasi yang mungkin dialami adalah sebagai berikut. Ketoasidosis diabetik Selama periode stres atau sakit, kadar gula darah dapat meningkat. Ketoasidosis diabetik (DKA) terjadi ketika seseorang dengan diabetes tidak memiliki cukup insulin yang tersedia untuk mengatasi peningkatan ini.
Tubuh mulai memecah lemak untuk energi sehingga menghasilkan penumpukan keton dalam darah. Keton membuat darah lebih asam, yang dapat dengan cepat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. DKA dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk rasa haus yang ekstrem, mual, napas cepat, dan napas berbau buah. Siapa pun yang mungkin memiliki DKA harus menerima perawatan medis darurat.
Radang paru-paru
Pneumonia berasal dari infeksi yang menyebabkan peradangan pada kantung udara paru-paru. Orang dengan diabetes yang menderita Covid-19 memiliki risiko lebih tinggi terkena pneumonia parah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa setiap orang dengan diabetes yang lebih tua dari 2 tahun harus menerima vaksinasi pneumokokus dan influenza tahunan .
Dehidrasi
Jika seseorang dengan diabetes mengalami demam akibat Covid-19, mereka kehilangan cairan. Hal ini dapat menyebabkan dehidrasi, yang mungkin memerlukan cairan intravena.
Gula darah tinggi
Infeksi menyebabkan respons stres dalam tubuh sehingga meningkatkan produksi glukosa. Kondisi ini menyebabkan kadar gula darah yang lebih tinggi dari normal . Akibatnya, seseorang mungkin membutuhkan insulin ekstra selama penyakit menular. Penting untuk memantau kadar gula darah lebih sering dari biasanya karena bisa tiba-tiba melonjak, dikutip dari Kompas.
Source | : | tribunnews,kompas |
Penulis | : | Miya Dinata |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar