GridFame.id - Peningkatan kasus pasien terinfeksi Covid-19 kian melonjak.
Jumlah kasus harian Covid-19 mengalami lonjakan signifikan dalam sepekan terakhir.
Beberapa orang dinyatakan positif melalui hasil PCR meski tanpa gejala sedikit pun.
Hal ini membuat pemerintah kembali menetapkan PPKM level 3 di daerah dengan jumlah kasus naik tersebut.
Omicron lebih menular daripada variasi lainnya, dan dapat menghindari vaksinasi serta menyebabkan infeksi ulang.
Perlu diketahui bahwa tidak semua pasien yang terinfeksi Covid-19 terutama varian Omicron harus dirawat di rumah sakit.
Jika mengalami beberapa gejala berikut ini, usahakan langsung lakukan isolasi mandiri.
Lalu apakah seseorang yang pernah terinfeksi varian Omicron memiliki risiko terinfeksi lagi?
Simak penjelasan ahli berikut ini.
Angka kasus Covid-19 di Indonesia atau di dunia masih terlihat adanya peningkatan.
Seperti diberitakan Kompas.com, Kamis (11/2/2022), jumlah kasus Covid-19 global saat ini mencapai 405.963.957 kasus.
Jumlah tersebut naik sebanyak 2.310.856 dari hari sebelumnya. Angka kematian mencapai 5.806.383 kasus dan angka kesembuhan 325.696.477.
Di dalam negeri sendiri, kasus pertambahan pasien terinfeksi corona merata di 34 provinsi. Dengan pertambahan tertinggi tetap ada di DKI Jakarta.
Varian Covid-19 yang merajai sendiri masih tetap Omicron, varian baru yang baru ditemukan di penghujung 2021 lalu.
Bisakah reinfeksi varian Omicron?
Segala tentang Omicron tengah banyak diperbincangkan.
Ilmuwan sendiri terkadang masih belum bisa memberikan jawaban pasti akan pertanyaan-pertanyaan yang datang dari masyarakat mengingat Omicron adalah varian baru yang masih terus berada di bawah pengamatan dan penelitian.
Salah satu pertanyaan yang muncul di tengah masyarakat adalah, bisakah seseorang yang sudah pernah terkena Omicron, akan terkena lagi atau mengalami reinfeksi.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar