GridFame.id - Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun.
Lama tak terdengar kabarnya, artis sekaligus komedian Pretty Asmara ternyata telah meninggal dunia.
Berkarier sejak tahun 2000an, Pretty Asmara sudah membintangi puluhan judul sinetron dan film.
Diantaranya Tina Toon dan Lenong Bocah, Kejarlah Jodoh Kau Kutangkap, Arwah Kuntilanak Duyung, Takut Kawin hingga Surat Untukmu.
Sayangnya dibalik popularitasnya, Pretty Asmara justru terjerat kasus narkoba yang membuatnya divonis 6 tahun hukuman penjara.
Nasib Pretty semakin tragis karena ia menghembuskan napas terakhir saat masih berstatus sebagai narapidana.
Tangis rekan sesama artis pecah mengiringi kepergian wanita yang dikenal jenaka semasa hidupnya itu.
Doa dan bunga duka cita pun memenuhi peristirahatan terakhir Pretty Asmara.
Manajer juga sempat mengungkap gelagat aneh Pretty Asmara detik-detik sebelum ajal menjemput.
Artis sekaligus komedian Pretty Asmara meninggal dunia pukul 06.55 WIB, Minggu (4/10/2018) di RS Pengayoman Cipinang, Jakarta Timur.
Pretty Asmara meninggal saat ia masih berstatus sebagai narapidana narkoba.
Dilansir dari Tribunnews.com, dihubungi Intisari melalui pesan instagram, Iman sahabat Pretty menceritakan kenangannya sosok yang dipanggilnya kakak itu.
Menurut Iman, Pretty adalah orang yang baik dan kerap mengajaknya melakukan aksi sosial terutama saat ramadan tiba.
Bahkan Iman juga mengaku pernah diajak Pretty Asmara pergi umrah.
"Dua minggu sebelum meninggal, waktu Kak Pretty masuk RS, Kak Pretty ingin sekali kumpul dengan sahabat-sahabatnya," kenang Iman.
"Beliau ingin makan ikan bakar kesukaannya dan dibelikan pampers karena kondisi beliau sakit," sambungnya.
Dilansir dari Kompas.com, Kepala Rumah Sakit (RS) Pengayoman Cipinang, Jakarta Timur, Dokter Daniel, mengatakan ada dua penyakit yang menjadi penyebab kematian Pretty Asmara.
"Karena proses infeksi di paru-paru itu dengan infeksi di hati. Kemungkinan ada (riwayat penyakit) sebelum masuk ke rutan (rumah tahanan)," ucap Daniel.
"Cuma, mungkin mendiang enggak pernah check up, pas masuk rutan baru keluar gejalanya," sambungnya.
Daniel menjelaskan bahwa Pretty dibawa ke rumah sakit tersebut pada 18 Oktober 2018 pukul 18.00 WIB dengan keluhan sesak napas dan pusing.
Pretty ketika itu ditangani oleh dokter jaga di Unit Gawat Darurat (UGD) dan kemudian dirujuk ke dokter spesialis paru-paru.
"Jadi, waktu diperiksa diduga ada gangguan pada paru-paru. Jadi, besoknya kami kasih oksigen waktu itu. Tahap pertama, kasih infus kemudian rawat inap. Besoknya diperiksa dokter spesialis, itu ada pembesaran di hati,
Ada gangguan fungsi hati juga, selain gangguan fungsi paru. Tapi, belum keluar hasil pemeriksaannya, meninggal. Jadi di sini keadaannya sudah mulai membaik. Tiba-tiba semalam drastis penurunannya, kami pasang oksigen," kata Daniel.
"Pasien sudah gelisah, terus dicabut oksigennya. Beberapa kali dipasang oksigennya, dicabut lagi. Enggak lama, jam 06.55 mengembuskan napas terakhir," jelasnya.
Menurut Daniel, penyakit yang diderita Pretty bersumber dari gaya hidupnya selama ini dan sikap abai pada kesehatan tubuh.
"Ya, mungkin (gaya hidup). Kan mendiang ada riwayat pakai narkoba," ucap Daniel.
"Setiap pasien masuk ke kami itu ada riwayat pakai narkoba. Kami periksa semua faktor pendukung. Dia murni karena infeksi paru-paru," jelasnya.
Sebelum mengembuskan napas terakhirnya, ternyata Pretty Amalia sempat menunjukkan gelagat aneh.
Hal itu dijelaskan oleh tim kuasa hukum Pretty, Puspa Pahlupi, menurut penuturan Puspa, Pretty sempat berkata melihat seseorang mondar-mandir seolah menunggunya.
"Pretty sempat cerita sama orang yang jaga, bahwa melihat ada orang di rumah sakit mondar-mandir," kata Puspa.
"Tapi yang nungguin enggak lihat siapa-siapa. Terus dia bilang nyesek dan teriak panggil dokter, tapi dokter enggak ada yang dateng. Hanya ada oksigen di depan pintu dan enggak dipasangkan," sambungnya.
Puspa menyesalkan keterlambatan pihak dokter dalam menanggani kliennya sampai kelaparan sebelum meninggal.
"Hari Jumat kemarin, Pretty disuruh puasa dari jam 10 pagi sampai jam 10 malam untuk diambil darahnya," kenang Puspa.
"Ternyata sampai jam 10 pagi di Hari Sabtu itu tidak ada tindakan apa pun sampai Pretty itu lemas, terus akhirnya sama temen-temennya baru dikasih susu sama makanan," sambungnya.
Seolah menyiratkan dirinya tak sanggup bertahan, Puspa menyebut Pretty sempat mengeluh sakit di bagian dada dan mual-mual pada Sabtu (3/11/2018).
"Terus, Minggu pagi atau subuh, hidung sama mulutnya keluar darah. Setelah itu dia lemes, kemudian tangannya dingin dan pucat. Tapi alhamdulillah dia meninggalnya husnul khotimah, enggak teriak atau lainnya," ucap Puspa
Jenazah Pretty Asmara telah dimakamkan di kampung halamannya di Lumajang atas permintaan keluarga, pada Senin (5/10/2018) pagi.
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar