Hal itu membuat Eko pun melayangkan somasi sebanyak dua kali pada Meidina dan meminta ganti rugi.
"Suami klien kami bertindak sebagai direktur manajemen entertainment," kata Mihon Manalu dalam konferensi pers bersama Meidiana Kurniawanti di kawasan Kebon Jeruk, Rabu (23/2/2022) dikutip dari Kompas.com.
"(Isinya) menegaskan bahwa mereka ingin supaya keluarga almarhum segera membayar uangnya berkisar Rp 600 juta," jelasnya.
"Kalau memang harus dibayar, nah itu yang menjadi tanggung jawab. Klien kita udah siap untuk itu kalau memang itu terbukti bagian dari tanggung jawab," tutur Mihon Manalu.
Sembari terisak, Dina tak menyangka dirinya harus menghadapi masalah berat pasca 100 hari kepergian Rony Dozer.
Apalagi ia selama ini juga berhubungan baik dengan Eko yang juga sahabat Rony semasa hidup.
"Mas Rony baru 100 hari (meninggal) terus udah ada berita ini," kata Meidina.
Dina sendiri mengaku sengaja belum memberikan kejelasan pada Eko lantaran tak mau buru- buru dan dalah langkah menyelesaikan masalah ini
"Kita komunikasi masih, waktu 40 harian Mas Rony. Belakangan, memang intensnya WA itu, bukannya saya menghindari, tapi saya lebih ke diam dulu karena tidak mau mengambil langkah buru-buru ya," ujar Meidiana soal tidak menjawab somasi.
"Nanti takutnya terjadi kesalahan dan ujungnya ribut, saya enggak mau," sambung Meidiana.
Dina sendiri merasa hidupnya berubah total karena harus menghidupi dua anak tanpa dampingan Rony Dozer.
"Terasa ya, pastinya terasa banget, biasanya tuh kita tanggung bersama, ini sendiri ya berat. Berasa beda banget, saja harus jadi ayah, jadi ibu juga," kata Meidiana Kurniawanti.
"Lebih cerita ke kakakku aja, lebih dekat ke anak-anak, mengarahkan anak-anakku yang kecil, yang besar. Menghibur mereka aja karena mereka sedih juga, kaget juga denger yang kaya gini, apalagi (anak) yang besar sudah sensitif," imbuhnya.
Meidiana mengatakan anak sulungnya juga sempat menanyakan mengapa relasi keluarganya dengan Eko jadi berantakan gegara perjanjian kerja yang seharusnya bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
"Sekarang lebih menguatkan mereka kalau kita tuh tinggal bertiga, harus survive dan kita buktikan kalau ini enggak benar, kalau pun benar nanti kita bicarakan," tutup Meidiana.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar