Baca Juga: Dunia Hiburan Berduka, Artis Sinetron Ini Mendadak Ditemukan Tewas di Sungai Sabtu Lalu
Hal yang sama juga dilakukan oleh Steno Ricardo.
Mantan suami Mawar AFI Steno Ricardo melaporkan penyanyi itu ke polisi.
Mawar AFI makin gigit jari diperlakukan begini oleh Steno Ricardo.
Padahal di sini Mawar AFI adalah korban pernghianatan.
Pelaporan itu dilakukan pengacara Steno Ricardo ke Polres Metro Depok, Jawa Barat, Kamis (24/2/2022).
Mawar AFI dan Steno Ricardo memang menjadi perbincangan belakangan ini.
Steno Ricardo adalah mantan suami Mawar AFI yang kini telah menikah lagi.
Mawar AFI dituding melakukan tindak pencemaran nama baik melalui media sosial hingga diadukan ke polisi.
Pengacara Steno Ricardo tidak menerima saat Mawar AFI menyebutkan bahwa dugaan perselingkuhannya dengan pria lain itu hanya isapan jempol semata.
Tudingan perselingkuhan itu yang disebutkan menjadi alasan berakhirnya perkawinan Mawar AFI dan Steno Stefano.
"Kami tidak menerima apabila dikaitkan dan dianggap 'mengarang' persidangan," tulis tim pengacara Steno Ricardo dalam siaran pers yang diterima wartawan, kemarin.
Tim pengacara Steno Ricardo yang melaporkan Mawar AFI itu diketahui bernama Bimo Suryo Hardjanto, yang pernah menjadi kuasa hukum saat sidang perceraian digelar di pengadilan agama.
Dalam pengaduannya ke polisi, pelapor menuding pernyataan Mawar AFI telah berlebihan hingga tidak minta maaf dan mengoreksi pernyataannya.
Laporan itu dilakukan atas nama pribadi, bukan sebagai pengacara Steno Ricardo.
Pengacara Steno Ricardo hanya menyayangkan pernyataan Mawar AFI yang tersebar di media sosial.
"Kami menyayangkan sikap Mawar AFI yang kerap mengaitkan tuduhannya ke kami. Kami tidak punya pilihan lain selain menjalankan upaya hukum untuk menjaga nama baik dan kehormatan profesi kami," tulis pernyataan itu.
Artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul Benteng Cintanya Hancur, Nelangsa Mawar AFI Diperlakukan Gini oleh Steno Ricardo:Tidak Punya Pilihan
Source | : | Sripoku.com |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar